Menghabiskan waktu setengah jam untuk mandi, sekarang Anna sudah di atas kasur bersama suaminya, tepatnya berada di dalam pelukkan ternyaman sang suami.
"Kamu melepas kalungmu?" Sebastian meraba leher mulus istrinya.
"Hari ini aku pakai perhiasan yang di kirim kan kak Al, tidak apa ya?" Anna tidak bisa menatap suaminya karena ia bersandar di dada pria itu.
"Hem, tapi aku tidak melihat perhiasanmu saat kamu sampai."
"Aku melepasnya ketika ingin naik taxi."
"Kamu naik taxi?"
"Jangan salahkan aku, kamu yang tidak kunjung pulang membuatku nekat, lagipula aku di antar Lucas ke salah satu bangunan apartement yang tidak jauh dari sini, begitu melihatnya pergi dan menghilang baru aku panggil taxi."
"Apapun alasannya jangan nekat, kamu tidak tau sebahaya apa di luar."
"Untungnya supir taxi itu baik, istrinya pernah kamu operasi. Dia menyampaikan terima kasih padamu, dan dia tidak mau aku bayar."
"Lain kali jangan ulangi." Tegas Sebastian.