"Maaf," cicit Anna.
"Aku tidak akan memaafkamu jika kamu selalu merasa tidak enak padaku." Rezky mendongakkan kepala lalu menatap Anna yang mengaduk jusnya sejak dua menit lalu di sajikan oleh pelayan.
"Aku harus terima kalau begitu." Anna tidak bisa menangkap nada candaan dari kalimat Rezky. Begitulah dia yang selalu kaku dengan orang yang tidak tidak anggapnya dekat.
"Bagaimana kondisimu?" Tanya Rezky.
"Aku baik, harusnya aku yang lebih dulu bertanya," ucap Anna.
"Aku menunggunya sedari tadi, tapi kamu tidak menanyakannya juga. Jadi aku yang lakukan lebih dulu." Rezky menyesap pelan Americanonya.
"Bagaimana kondisimu?" tanya Anna.
"Setelah bertemu denganmu dan melihatmu sangat baik. Aku jadi lebih baik." Anna mengerutkan alisnya, sumpah demi Tuhan itu sangat menggemaskan di mata Rezky. Anna masih sama dengan Anna yang puluhan tahun lalu ia cintai diam-diam.
"Usahaku tidak sia-sia Ann." Rezky tersenyum.