"Pesan dari siapa? Kenapa wajahmu tegang?" Tanya Anna tiba-tiba.
"Apa terjadi sesuatu pada Rayy?" Tanya Anna lagi, karena Rei tak kunjung menjawabnya sampai ia memukul ringan punggung tangan pengawalnya itu.
"Oh, maaf nyonya. Saya melamun." Rei tersenyum kikuk.
"Kenapa? Kamu aneh." Suara Rei tercekat, ia menetralkan diri untuk bisa menjawab tanpa membuat nyonyanya curiga.
"Saya malu mau mengatakannya," ucap Rei, ia menggaruk tengkuk yang sebenarnya tidak gatal.
"Pesan dari Smith?" Rei mengangguk kaku.
"Lantas kenapa kamu malu?" Alis Anna mengerut, tak lama kemudian ia menyadari sesuatu.
"Oh, pesan pribadi untukmu? Kamu tidak perlu mengatakannya padaku." Rei tersenyum kikuk lalu mengangguk.
Anna memaklumi reaksi Rei. Gadis tomboy ini pasti mendapat pesan mesra dari kekasihnya dan ia tidak terbiasa menerima ucapan yang manis.
"Kamu jangan terlalu kaku."
'Bukan itu nyonya!' Jerit Rei dalam hati.
"Pesannya membuat saya terkejut hampir mati." Anna tertawa rendah.