Sebastian membaringkan tubuh istrinya dengan pelan, ia menyeka airmata Anna yang masih mengalir, pria itu tidak menanyanyakan apapun.
"Istirahatlah, sudah cukup menangisnya." Sebastian mencium kening Anna lama. Anna mengangguk lemah lalu perlahan ia memejamkan matanya.
Sebastian mengamati wajah istrinya dengan lamat, terdengar isakkan kecil di sela tidurnya. Merapikan letak selimut Anna setelah itu ia pergi menuju ruang kerjanya di lantai bawah, tubuhnya tidak merasa lelah sedikitpun padahal energinya cukup banyak terbuang.
Ned masuk keruangan tuannya untuk mengantar teh krisan. Pria itu membutuhkan minuman itu untuk menenangkan pikirannya.
"Persiapkan segala sesuatu dengan sempurna untuk nanti malam, jangan ada yang kurang." ucap Sebastian.
"Baik tuan," jawan Ned singkat, ia menuangkan teh dari teko crystal dalam cawan yang terbuat dari bahan yang sama seperti teko.
"Anda butuh istirahat tuan," ucap Ned sambil menyodorkan teh.