Brayn dengan semangat mencoba kudanya bersama Zikra, tawa girang mereka membahana, sampai pada akhirnya mereka menghentikan dan kembali bergabung dengan yang lain.
"Brayn suka?" Balita itu mengangguk cepat saat Anna bertanya, ia sangat semangat.
"Zikra suka?"
"Sangat suka, jika aku sudah mahir nanti aku mau bawa mama naik kuda, aku yang menunggangi, setelah itu aku bawa bibi ya?" Anna mengangguk.
"Mommy biar aku saja, Zik," ucap Brayn.
"Bagaimana jika gantian?" Brayn mengangguk setuju.
"Kalau bibi siapa yang ngajak?" Tanya Alya.
"Aku saja!" Teriak Zura.
"Oh, tidak. Nanti kita jatuh dan bibi yang di salahkan." Tolak Alya.
"Tidak, kudaku gemuk, dia jalannya lambat seperti kura-kura tapi aku suka!" Seru balita itu, "mau ya bi?" Tanyanya dengan wajah memelas.
"Nanti bibi pikir-pikir lagi, kalau jalannya lambat kapan sampainya?" Goda Alya.
Pipi Zura mengembung menahan tangis karena penolakkan Alya, tuan besar langsung menyela.