"Bi, aku ingin bertemu dokter tampan itu." Dania tidak menyangka anak kecil ini menyebalkan.
"Dia sibuk, tidak muda bertemu dengannya, pekerjaannya sangat banyak," jawab Dania.
"Bisa telfonkan?" Pintanya.
"Sekarang makan sarapanmu, sebentar lagi aku dinas." Dania tidak punya kesabaran untuk mengahadapi anak yang menyebalkan seperti gadis ini.
Tok... Tok... Tok...
"Masuk," ucap Dania.
"Dok, ada tamu untuk anda diluar, namanya Nona Anna," ucap suster yang bekerja sebagai asistennya.
"Oh, suruh dia masuk." Dania bernafas lega.
'Penolongku datang' batinnya.
"Hai Ann," sapa Dania begitu Anna masuk kedalam ruangannya, ia memberikan pelukan hangat untuk adik iparnya itu.
"Hai," Anna membalas pelukan Dania tidak kalah hangat.
"Ingin melihat anak menyebalkan ini?" Tanya Dania berbisik.
"Menyebalkan?" Ulang Anna.
"Hem, sedari tadi malam bertanya tentang suamimu terus." Pipi Anna merona saat Dania mengatakan kata suamimu.