Lanie pergi ketempat dimana Brayn duduk bersama Anna dan Sebastian, dia dengan tidak tau malunya duduk di tempat Jefri. Walau pun suasana sudah santai dan beberapa perangkat desa sudah beranjak dari tempat mereka untuk bergabung dengan warga tetap saja di atas panggung Jefri masih bicara, dan dia membelah fokus orang dengan berjalan di depan mereka setengah membungkuk.
"Mbok, izin lewat ya?" Si mbok yang senyum kelewat ramah dengannya sejak tadi membuatnya sedikit takut. Dia berpikir jaman sekarang kelewat sombong susah kelewat ramah apalagi.
Dia penikmat horor, sering melihat film jika desa yang terlihat indah di luar memiliki kisah magis yang menyeramkan, oleh karena itu dia tidak terlalu betah berlama-lama di tempat ini, dia takut.
"Desa ini tidak menyeramkan ndok." Suara si mbok mengejutkan Lanie dan beberapa orang yang mendengar. Lanie dengan kikuk mengangguk lalu berpaling dari si mbok.