Dengan dibantu oleh suster rumah sakit, Manda berjumpa dengan Erlan, suaminya. Melihat secara langsung justru membuat hatinya semakin teremas kuat. Manda tak bisa menahan tangisannya, bahkan belum sempat ia tahan air matanya sudah menetes. Mengalir membasahi pipinya.
"Saya temani atau Saya tinggal Bu Manda?" tanya suster tersebut yang merasa Manda membutuhkan waktu berdua dengan pasien ICU tersebut. Namun ia sedikit tak tega meninggalkan Manda yang juga seorang pasien.
"Tolong tinggalkan Saya sendiri dahulu ya Sus," ujar Manda. Suster tersebut menganggukkan kepalanya. "Saya di depan ya Bu," ujar Suster tersebut yang diangguki kepala oleh Manda.
Suster tersebut mendekatkan Manda di sisi kanan ranjang Erlan karena tempat disisi tersebut lebih luas dan tangan kanan kanan Erlan tidak begitu parah. Suster lalu meninggalkan Manda dan Erlan sendiri dan menunggu tak jauh dari ruangan Erlan.