Daniel mengerutkan dahinya, ia menatap jam tangan di tangan kirinya. Sudah setengah jam setelah dirinya menelpon Erlan. Anehnya, laki-laki itu tak kunjung juga datang. Padahal, jarak rumah sakit dimana Manda dirawat dengan rumah sakit dimana si kembar dirawat hanya menempuh beberapa menit saja tidak sampai setengah jam.
Daniel menolehkan kepalanya, ketika sebuah tepukan di bahu kirinya. "Ya Pak Jo?" tanya Daniel. "Pak Daniel, anak-anak bakal dipindahkan ke ruangan," ujar Pak Jo.
"Bapak sama Bik Surti duluan saja, Saya akan menunggu Erlan," ujar Daniel. Pak Jo menganggukkan kepalanya kepada Daniel. Daniel menatap tiga ranjang khusus anak-anak yang di dorong oleh tiga suster. Bersama Bik Surti yang mengikuti mereka bertiga.
"Pak Daniel, Saya ijin pulang untuk mengambil pakaian untuk anak-anak. Dan juga beberapa dokumen tentang anak-anak," ujar Pak Jo berpamitan dengan Daniel. Daniel menganggukkan kepalanya lalu Pak Jo pergi menuju parkiran mobil rumah sakit.
.
.
.
.