Keadaan semakin rumit, semakin banyak tekanan di semua sisi. Keadaan Manda memang membaik namun hatinya belum. Keadaan Erlan yang sudah lemah semakin bertambah lemah dan mulai memburuk.
Tak ada kebahagiaan di antara mereka. Tatapan benci dari Manda dan Ayah Manda. Tatapan sedih Pakde dan Bude Manda. Pikiran stres, takut, kalang kabut dari Erlan. Membuat gambaran hitam dan awan gelap mengelilingi mereka.
Tapi tak hanya kondisi Manda dan Erlan saja yang semakin menurun, Papa Erlan yang berusaha menutupi permasalahan yang terjadi diantara anak dan menantunya dari sang istri, harus kembali terpuruk setelah mengingat apa yang Erlan ceritakan.
Semakin tak ada habisnya, di jauh sana, keadaan Gibran tiba-tiba menurun. Ia mengalami panas tinggi membuat Bik Surti dan Pak Jo suami Bik Surti kalang kabut. Bahkan Libran dan Nebran seakan tahu apa yang sedang dirasakan kembarannya juga terlihat lemas dan tak bertenaga.