Erlan turun dari mejanya dengan keadaan yang lebih baik, baju pasien melekat di tubuhnya. Erlan meraih besi selang infusnya. Ia sudah meminta dokter untuk memposisikan kamarnya dan kamar Manda bersebelahan. Ia harus selalu dekat dengan Manda.
Erlan menarik knop pintu kamarnya, ia harus melihat keadaan Manda, istrinya. Memastikan wanitanya sedang baik-baik saja.
Buk! Buk!
Erlan langsung tersungkur ke belakang. Jarum infus ditangannya tertarik dan lepas membuat darah keluar dari tangannya. Erlan menatap seseorang yang baru saja memukulnya dengan sangat kencang.
"Ayah?" ucap Erlan. "Puas Kamu! puas Kamu Erlan!Kamu merusak keluarga Saya! Kamu merusak masa depan anak Saya Manda mengubur cita-citanya. Dan Kamu, Kamu membunuh anak dan istri Saya!" teriak Ayah Manda alias mertuanya dengan penuh emosi membara.