Kerusuhan terjadi di dalam rumah Erlan dan Manda. Rumah megah itu tiba-tiba berubah menjadi sangat berantakan. Untungnya tak ada barang mahal dan berharga lainnya yang pecah akibat kerusuhan itu.
"Satu dua ceklik..."
"Ne mau Ne mau."
"Li dulu, Ne nanti gantian, Li dulu."
"Aa...! Ne mau."
"Permisi, kursi Gi mau lewat."
"Awas awas."
Erlan selaku sang pemilik rumah hanya duduk termenung menopang dagu sambil menatap ketiga balita selaku pelaku dan tersangka utama kenapa rumah mewah ini berantakan.
Nebran dan Libran berebut tali kamera milik Erlan. Sedangkan Gibran mendorong kursi dan mengumpulkan semua kursi meja makan rumahnya ini di dekat kain putih yang baru saja Erlan pajang. Yang sebenarnya untuk background foto si kembar.