Manda melumat bibir Erlan jelas saja Erlan membalas lumatan itu. Tangan Erlan menyelip di belakang leher Manda membuat wajah Manda sedikit terangkat dan ciuman mereka semakin dalam.
Manda mengalungkan kedua tangannya kepada leher Erlan, tangan kanannya meremas rambut Erlan menyalurkan rasa gugupnya.
"Mas, pintunya, Aku malu," ujar Manda sambil memegang dada Erlan dengan tangan kanannya agar Erlan menghentikan yang akan menyerangnya.
Erlan berdiri dari posisinya lalu berjalan ke arah pintu kamar mereka. "Jangan bangun dulu sebelum Ayah dan Bunda selesai ya Boys. Ayah janji kalau kalian nurut, Ayah bakal beliin kalian mainan, gak papa dimarahin Bunda gak papa, Oke Boys...," ujar Erlan dengan pelan sambil menatap kamar ketiga anaknya.
Terlihat anak-anak Erlan dan Manda yang masih tertidur pulas dengan posisi yang tak beraturan. "Please ya Sayang-sayang Ayah," ucap Erlan sekali lagi sambil menutup pintu kamarnya.
Ceklek....
