Erlan berjalan menuju rumah hidroponik istrinya. Ia melihat Libran yang hanya berdiri di depan pintu sambil melihat ke arah dalam rumah itu.
Suara tangisan anaknya mulai terdengar, sontak saja Erlan langsung berlari menuju ke arah rumah itu. Tapi kekhawatirannya sedikit mereda ketika melihat ke dalam tempat itu.
Kedua anaknya menangis, Gibran dan Nebran. Sedangkan Sam membereskan pecahan sedangkan Reno memindahkan tanaman yang sudah tumbuh itu.
"Sebelah sana juga Om," kata Gibran sambil menunjuk sisi satunya.
"Om cepat... hiks cepet Om hiks," kata Nebran menyuruh Sam dan Reno segera membereskan kekacauan itu sedangkan mereka berdua hanya menangis.
"Ayah gendong hiks huwaaaa !!!" teriak Nebran yang melihat Ayahnya berdiri bersama Libran. Erlan merendahkan tubuhnya lalu merentangkan kedua tangannya.
