Erlan sampai di rumah mertuanya. Ia langsung berlari menuju mertuanya. Bahkan ia sampai menerobos para pegawai dan mengabaikan mereka semua.
Erlan menaiki tangga dengan langkah besarnya. Sesampainya di sana Erlan melihat mertuanya yang duduk menundukkan kepalanya dalam-dalam.
Erlan melihat di samping tempat duduk Ayahnya ada koper milik Manda. Ia tahu persis koper istrinya itu.
"Ayah," panggil Erlan sambil berjalan menuju mertuanya. Ia duduk di hadapan mertuanya. Belum sempat ia bertanya mertuanya sudah terlebih dahulu berbicara.
"Hancur sudah Erlan. Terlambat sudah."
Erlan menatap mertuanya dengan tatapan tak mengerti. Apa yang hancur? apa yang terlambat?
(Flashback on)
Ayah Manda menatap yang putrinya tidak biasa ini. Ia merasa aneh dan berbeda dari putrinya, sejak kapan putrinya menjadi seperti ini? biasanya Manda akan langsung bertanya atau berbicara. "Emang Manda mau ngomong apa sama Ayah?" tanya Ayah sambil duduk mendekati putrinya.