Erlan duduk bersandar di kursi, dengan permadani yang menjadi alas mereka duduk. Nebran duduk dipangkuan Erlan sedangkan Libran dan Gibran duduk di samping Erlan dengan posisi yang sama dengan sang Ayah.
Erlan menatap Gibran yang menyenderkan tubuhnya di lengan Erlan. Matanya terus menatap televisi. Jika dilihat dari samping wajah Gibran lebih mirip Erlan. Namun jika dari depan, anak sulungnya ini berwajah perpaduan dirinya dan Manda. Matanya secoklat mata Manda. Hidungnya semancung hidung Erlan. Bibirnya setipis Manda.
Tapi kata Manda, Gibran ini hampir mirip dengan Kakak kembarannya waktu masih kecil, Made kecil. Sifatnya jauh lebih mirip lagi. Mau mengalah, penurut dan lebih senang bersama-sama.