Manda duduk di kursi taman belakang rumah ini sambil memandang tanaman hijau miliknya. Ia butuh kesegaran.
"Tapi kenapa Mas Erlan sampai pukul Daniel? Daniel juga gitu, kenapa harus bilang kalau ini rencananya inikan bukan rencana Daniel," monolog Manda sambil terus berpikir ini dan itu.
"Ih gak penting, sekarang yang penting gimana Mas Erlan mau ngomong sama Aku lagi. Akh!" Manda mengacak-acak rambutnya.
Manda mengambil ponselnya, "Ah aku sampai lupa kalau Aku belum ganti alamat catering."
Manda menuliskan pesan dan juga alamat rumah ini kepada penyedia catering ini. Manda bernafas lega jika ternyata makanan itu belum di kirim ke gedung sebelumnya.
Manda juga harus mengabari pihak gedung yang ia sewa jika ia sudah tak lagi menggunakannya. Ia juga meminta bantuan servis room untuk membersihkan segala kekacauan yang terjadi dan janji akan mengganti pintu tersebut. Astaga habis sudah tabungan Manda.
