Distrik Psike, Kota Agni, wilayah perbukitan.
Empat Aralt yang saat itu berada diluar gua tengah bersiap untuk menuju Distrik Mata, tempat persembunyian Ain Maori saat ini.
"Sudah kuduga jika dia tidak akan menuju batu monumen itu lagi. Dasar orang tua sialan!" gerutu Arata.
"Jadi kita bergerak sekarang," sahut Rasalas.
"Tentu saja, jangan sampai membuang waktu lagi. Oiya, ngomong-ngomong hubungi si raksasa itu. Kalau tidak, bisa-bisa dia akan mengamuk pada kita," seru Varuna.
"Cih, lagipula kenapa dia harus ikut campur dalam pengejaran ini. Meskipun kekuatannya setara dengan Maori, tapi kami juga bisa menangkap pria sialan itu sendirian."
"Sudahlah jangan banyak bicara, cepat hubungi Arion!" Kali ini yang berbicara Cassiopie. Pria itu benar-benar sangat irit dalam berbicara.
Mendengar itu tentu saja Arata melotot padanya. "Kau memerintahku? Aku tahu kau sangat rindu pada ayahmu itu, lalu kenapa bukan kau saja yang menghubungi Arion. Aku tidak mau."
BUKH