Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Metanoia Perjalanan mengubah pikiran hati dan cara hidup

Haifa_Salsabilla
--
chs / week
--
NOT RATINGS
2.7k
Views
Synopsis
Abeysa Sagita Putri dan Alfaro Javarendra sudah bersahabat semenjak keluarga Abeysa merantau ke jakarta . Mereka sudah bersahabat dari umur 5 tahun sampai sekarang . Awalnya biasa biasa saja seperti persahabatan pada umumnya , sampai suatu ketika perasaan yang cukup asing muncul diantara mereka . Masalah silih berdatangan saat mereka memulai suatu hubungan sampai suatu ketika ego mengalahkan mereka . Dan pada saat itu , kondisi dimana mengharuskan Abey untuk kembali ke kota kelahirannya . Membuat Abey harus meninggalkan semuanya . Dan disinilah perjalanan mengubah pikiran hati dan cara hidup dimulai

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - Couple A

Author pov

_Senin pagi_

" Bey ayo cepetan keburu telat nih " gerutu Alfaro yang duduk diatas motornya sembari terus melirik arlojinya

" Iya bentar gak sabaran banget sih lo " jawab kesal Abey yang baru keluar dari rumahnya

" Ayo ! " Seru Alfaro

Abey pun segera menaiki motor Alfaro dengan kesusahan karena motornya terlalu tinggi untuk ukuran perempuan yang memakai rok seragam pendek .

Saat Alfaro akan menancap gasnya , ucapan Abey membuatnya berhenti

" Eh bentar topi nya ketinggalan " seru Abey lalu segera turun dari  motornya dan kembali memasuki rumahnya dengan berlari

" Cepetan !! " teriak Alfaro yang sudah kesal menunggu sedari tadi .

Abey pun kembali dengan topinya dan segera menaiki motor Alfaro

" Buruan !! " seru Abey sambil menepuk keras punggung Alfaro

" Kok jadi lo yang ..."

" Ihh udah buruan "

" Mana helm lo ?! "

" Oh iya ! "

Abey pun kembali memasuki rumah nya untuk yang KEDUA kali membuat Alfaro harus mengelus dadanya sabar.

" Dah ayo ! " seru Abey yang sudah kembali duduk di atas motor

Karena tidak mau mengulur ngulur waktu lagi Alfaro pun segera menancap gasnya dan menjalankan motornya dengan kecepatan diatas rata rata membuat Abey yang duduk dibelakangnya terus menerus mengoceh dan memukul pundak Alfaro .

Saat gerbang sekolahnya akan segera ditutup Alfaro pun semakin menancap gasnya membuat Abey hampir terjungkal jika tidak berpegangan pada tas nya Alfaro .

Alfaro pun memarkirkan motornya di area khusus untuk kendaraan roda dua .

" Bisa gak sih pelan pelan bawa motornya " gerutu Abey saat dirinya sudah turun dari motor Alfaro

" Berasa bawa nenek nenek deh gue " balas Alfaro yang sama kesalnya karena selama di perjalanan Abey terus memukulnya .

" Apa lo bilang ! Lo sebut gue ...mpptt "

Sebelum mereka menjadi pusat perhatian Alfaro segera menutup mulut sahabatnya itu dengan tangannya

" Kita hampir telat dan lo masih sempet sempetnya buat ngomel , udah deh mending .... "

KRINGG...

Sebelum Alfaro melanjutkan ucapannya , bel yang menandakan upacara akan dimulai membuat Alfaro menghentikan ucapannya dan segera berlari ke kelasnya yang ada di lantai 2 dan diikuti Abey dibelakangnya yang juga berlari .

Mereka berlari bersamaan tanpa memedulikan beberapa murid yang mereka tabrak . Setelah sampai dikelas mereka pun melempar asal tasnya dan berlari lagi ke lapangan untuk mengikuti upacara yang sebentar lagi akan dimulai .

Mereka pun segera memasuki barisan yang sudah di penuhi murid SMA Cahaya dan karena mereka hampir terlambat mereka mendapatkan barisan paling belakang .

Upacara pun berjalan dengan khidmat sampai pada menit menit upacara berakhir upacara berubah menjadi  menegangkan teruntuk  murid laki laki  .

"  jangan dulu bubar "

Teriak pak Buloh , selaku seksi kesiswaan membuat suasana upacara yang tadinya ramai karena sudah selesai menjadi hening kembali .

Pak Buloh berkeliling untuk melihat kerapihan murid muridnya terutama untuk murid laki laki . Biasanya murid laki laki menyembunyikan rambut gondrongnya di balik topi yang mereka pakai . Pak Abdul terus berkeliling dan sampai kebarisan belakang dimana Alfaro berada .

Pak Abdul pun sampai di hadapan Alfaro dan membuka topi yang Alfaro pakai .

" Alfaro Javarendra . Sudah keberapa kalinya ?

" Ketiga kali pak

" Kamu itu gak kapok kapok ya  "

" Yaelah pak baru tiga kali ini

" Masih aja ngejawab kamu ya

" Lagian ya pak style rambut kayak gini itu lagi trending trendingnya loh pak kayak oppa oppa korea gitu "

" Halah alesan kamu , nunduk "

Pak Buloh pun mengeluarkan gunting andalan nya yang biasa ia pakai untuk memotong rambut muridnya yang tidak sesuai dengan aturan sekolah . Di SMA Cahaya ini murid laki laki yang rambutnya tidak sesuai dengan ketentuan sekolah akan langsung digunting rambutnya dengan asal oleh pak Buloh . Pak Buloh melakukan itu agar para murid kapok dan menjaga kerapihan rambutnya . Dan jika para murid terutama laki laki terlambat untuk memotong rambutnya siap siap saja untuk mendapat potongan rambut gratis  .

" Hahaha !!! " tawa Abey pecah saat melihat hasil potongan asal asalan pak Buloh pada rambut Alfaro itu membuat Alfaro geram melihat Abey bahagia diatas penderitaannya . Dan membuat mereka menjadi pusat perhatian .

" Bahagia ya lo " geram Alfaro

" Rambut lo ...hahaha...jadi pitak ....hahaha.."

Abey semakin menjadi jadi menertawakan Alfaro

" Bey udah kali " seru Anya berdiri di samping Abey dan mencoba untuk menahan tawanya

" Tapi Alfaro lucu ...hahaha..."

" Abey!!" Saat Alfaro ingin menghampiri Abey yang terus menertawakannya , suara pak Buloh membuat langkahnya terhenti .

" Sudah bubar bubar ! " intrupsi pak Buloh membuat para murid bubar dan menuju ke kelasnya masing masing .

" Bey jangan lari lo !" Teriak Alfaro dan segera berlari mengejar Abey yang sudah berlari menjauh

" Ayo kejar !" Ledek Abey saat melihat Alfaro jauh dibelakangnya .

" Wlee !"

Abey semakin meledeknya sampai Abey tidak melihat di depan nya ada tembok

Bugh

" Aww" ringis Abey saat dirinya menabrak tembok depan kelasnya membuat teman sekelasnya tertawa terbahak bahak

" Apa ketawa ketawa ! " kesal Abey melihat teman temannya sedang menertawakannya

" Karma dibayar kontan tuh ! " ledek Anjas

" Berisik lo pada " kesal Abey

" Yang berisik itu dangdut kali Bey " seru Vino

" Kejedot tembok lo " seru Alfaro yang sudah ada dibelakang Abey dengan senyum meledeknya

" Diem lo " kesal Abey

" Kenapa kalian masih diluar " suara imtrupsi dari bu Lina membuat suasana yang tadinya ramai menjadi tegang . Keduanya pun segera memasuki kelas dan duduk dibangku masing masing .

" Diatas meja hanya ada alat tulis saja "

" Loh kok...

" Hari ini saya mengadakan ujian matematika

" hah kok mendadak sih bu

" Yah si ibu mah

" Belum bikin contekan lagi

" Belum belajar gue

" sejak kapan lo belajar

" Walaupun lo belajar juga gak ada yang nempel di otak lo

Ocehan-ocehan keluar dari para murid Karena pemberitahuan ujian mendadak ini membuat kelas menjadi ricuh

" Sudah sudah jangan ribut . Raihan bagikan "

Raihan selaku ketua kelas maju kedepan untuk mengambil lembar soal dan membagikannya ke yang lainnya .

" Jangan ada yang mencontek dan jangan berisik " tegas bu Lina dan ujian pun dimulai .

Ujian pun berlangsung dengan senyap karena bu Lina terus memantau murid murid nya jika ada gerak gerik yang mecurigakan . Ujian pun selesai dan langsung diperiksa oleh bu Lina. Para murid menunggu dengan was was takut jika nilai nya dibawah kkm yang mengharuskan para muridnya untuk menyalin soal dan jawaban sebanyak 10 kali dan itu harus dikumpulkan besok pagi untuk memperbaiki nilai ujian .

" Bagi murid yang nilainya dibawah kkm sudah tau bukan untuk berbuat apa untuk memperbaiki nilainya .

" Tau buuu

"  Pelajaran untuk kali ini cukup sekian dan saya tunggu besok bagi yang mengumpulkan tugas "

Setelah bu Lina keluar kelas para murid pun berbondong bondong ke depan untuk mencari kertas ujian mereka masing masing . Ada yang bersorak karena mendapat nilai yang bagus dan ada yang mengeluh karena mendapat nilai yang tak memuaskan .

" Yah kok pas sama kkm sih " gerutu Abey saat melihat nilainya

" Masih mending itu mah " balas Alfaro

" Gara gara lo sih " tuduh Abey

" Loh kok gara gara gue ? " jawab Alfaro tidak terima

" Iya gara gara lo ngejar gue , gue jadi kejedot tembok jadi otak gue gak berfungsi dengan maksimal

" Gak masuk akal lo . Lagian juga salah lo kali kenapa gak liat liat

" Udahlah . Lo dapet nilai berapa ?

" 80 " jawab Alfaro dengan bangga karena nilai nya lebih besar dari Abey

" Loh kok gitu , harusnya lo dibawah gue " kesal Abey

Sebagai jawabannya , Alfaro menunjuk nunjuk kepala Abey dan secara tidak langsung meledeknya bahwa ia lebih pintar dari Abey .

" Awas ya lo " seru Abey

Dilain suasana ,

" Rey , bantuin gue dong " ujar Vino dengan senyum manisnya membuat Raihan ingin muntah saking mualnya .

" Gak " tolak singkat Raihan

" Kan gue belum bilang Rey " gerutu Vino

" Dari raut wajah lo udah ketauan

Lo mau nyontek hasil ujian gue kan ? "

" Hehe... Tau aja lo " Jawab Vino dengan cengirannya .

" Ayolah bantuin gue ya , lo kan dapet nilai tertinggi . Bantu lah temen lo yang ganteng ini " lanjut Vino memelas dan pada akhirnya selalu menyombongkan diri

" Pede banget lo

Ganteng tapi jomblo percuma " sindir Raihan

" Wah nyindir gue lo " tukas Vino

" Udab balik ke meja lo sana " titah Raihan

" Gue gak akan balik ke meja gue sebelum lo bantuin gue " ancam Vino yang tak berpengaruh pada Raihan

" Terserah " acuh Raihan kembali ke mejanya

" Ayolah Ray nanti gue traktir deh

Ya ya ya " ucap Vino terus membujuknya

" Kalo cuma traktir sih ogah " jawab Raihan

" Yaudah lo maunya apa ? "

" Bentar " jawab Raihan kemudian menyalakan hpnya dan mencari cari sesuatu untuk ditunjukkan kepada Vino

" Nih " ucap Raihan menyodorkan ponselnya

" Wah kampret lo , lo mau gue beli sepatu keluaran terbaru yang harganya hampir 500 ribu !!! " teriak Vino membuat semua menoleh kearahnya .

Krikk..krikk...

" Parah lo , morotin gue itu mah " ucap Vino tak terima

" Yaudah kalo gak mau

Siap-siap aja nilai lo merah di rapot

Sama siap-siap dapet amukan dari bokap lo " jawab santai Raihan menyilangkan tangan di depan dadanya .

" Oke oke nanti gue beliin "

" Jangan nanti dong

Sekarang "

" Oke gue langsung pesenin buat lo dan lo tinggal nerima paketnya .

Beres " ucap Vino yang langsung memesan sepatunya di aplikasi belanja online yang ada di ponselnya .

" Enggak KW kan ? "

" Ya enggak lah "

" Yaudah nih " ucap Raihan menyodorkan lembar jawaban miliknya .

" Loh kok ???

Gue kan minta lo ngasih contekan sama nyalin 10 kali jawabannya " ucap Vino

" Lah lo kan gak bilang gue harus nyalin jawabannya juga "

" Wah bener bener licik lo ya " tak terima Vino dan dibalas dengan senyjm kemenangan Raihan membuat Vino semakin geram

" Mending gue cancel aja pesenannya " ucap Vino langsung mengecek ponselnya

" Anjirr cepet banget nih toko ngemasnya , gak bisa di cancel jadinya ! " geram Vino setelah melihat pesanan sepatunya sudah siap untuk dikirim .

" Udahlah , masih mending gue kasih contekannya " ucap Raihan dengan kekehannya .

" Gue pecat lo jadi sahabat gue " sarkan Vino

" Terserah , gue gak rugi " jawab Raihan dengan wajah songongnya

" Wahh lo bener bener ya ..... "

Kekesalan Vino yang memuncak harus tertahan karena guru lain memasuki kelas membuat mereka harus melanjutkan pembelajaran .

" Awas lo " tunjuk Vino dengan tatapan tajamnya dan dibalas dengan wajah meledek Raihan .

Vino uang tidak bisa berbuat apa-apa , kembali ke kursinya dengan perasaan kesal .

.

.

Bel istirahat pun berbunyi membuat seluruh murid berhamburan keluar kelas . Ada yang ke kantin , taman belakang , perpustakan dan tetap dikelas pun ada . Sedangkan Abey dan teman temannya memilih untuk pergi ke kantin . Sedangkan Alfaro dan geng nya sudah lebih dulu ke kantin . Saat perjalanan ke kantin Abey dan kedua temannya dibuat kebingungan dengan para murid yang berlarian ke arah kantin terutama kaum hawa .

Mereka bertiga pun mempercepat langkahnya menuju kantin untuk mengetahuinya dan saat tiba di kantin mereka pun dibuat terkejut dengan apa yang mereka lihat sekarang .

Kira kira ada apa sampe sampe Abey sama kedua temennya kaget . Terjdi perkelahian kah ? Pembuliyan kah ?