Chereads / SEEKOR BURUNG GAGAK / Chapter 1 - 1.Lahir dengan 6 panca Indra dan berganti nama

SEEKOR BURUNG GAGAK

krisyantomegantara
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 3.4k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - 1.Lahir dengan 6 panca Indra dan berganti nama

Ini kisah ku,tentang seorang anak laki2 yang lahir di bulan juni.hari Senin tanggal 14.

saya lahir dengan keadaan normal dan sehat sehat saja.

nama saya pertama pas waktu itu Taranita, jelang beberapa hari merasa tidak nyaman dengan nama itu.saya nangis terus menerus sontak orang tua saya pun sadar

" kaya nya harus di ganti nama deh bu'' bapa saya memulai bicara

" itu sih setuju setuju aja,cuman ga boleh kan kita sembarangan kasih nama'' jawab ibu saya

karna pada saat itu di halaman kampung saya masih percaya soal hal yang mengkaitkan leluhur,sebut saja adat.

bapak saya yang mencari nama untuk saya.dan tak lama dia pulang dengan membawa nama baru untuk saya.

"gini Bu,ini saya habis dari orang pintar dan nama anak kita sekarang YOGA''

'' ya ,ibu setuju setuju aja'' jawab ibu

selang saya berumur 1.5 tahun saya mulai merasa tidak nyaman dengan sekitaran saya,baik halaman rumah, dalam dan belakang rumah saya merasa selalu melihat orang orang yang tidak jelas. anak kecil kan kaga tau itu apa,saya cuman bisa menangis dan menangis.

saat malam itu saya tidur merasa ga nyaman dan saya cuman bisa menangis untuk membangunkan orang tua saya.

"aduhh ini kenapa ya pak nangis terus tiap malam'' tanya ibu saya

''ga tau bapak juga bingung bu"

''coba bapak cari ibu Rasni,minta dia jampi anak kita,ada apa sih sebenernya''

selesai percakapan tersebut,bapak saya bergegas berangkat untuk ke rumah Bu rasni. ialah seseorang paranormal wanita yang mahir dalam bidang ngejampi anak anak.

''assalamualaikum Bu rasni'' sapa bapak saya ke rumah Bu rasni sambil mengetuk pintunya

" waalaikumsalam,ehh pak Farman,ada apa pak'' ujar Bu Rasni

'' ini Bu,sebelumnya saya minta maaf telah mengganggu tidur ibu ya, jadi gini Bu.anak saya nangis terus,saya minta tolong buat ibu lihat ada apa sebenarnya" ujar bapa saya

'' iya bentar saya kesana'' jawab ibu Rasni menyanggupi

tak lama bapak saya dan ibu Rasni tiba di rumah,ibu saya bergegas mencari kemenya dan mengambil air putih untuk media jampi nya.

'' kenapa sih de'' tanya ibu Rasni

saya cuman bisa menangis dan ibu saya menjawab

'' ini Bu,si yoga nangis udah lama ga berhenti berhenti ada apa ya''

'' coba bentar ya,ibu lihat dulu '' ujar Bu Rasni

Bu Rasni pun langsung membaca mantra dan membakar kemenyan yang sudah ibu saya sediakan.tak lama saat itu ibu Rasni pun selesai.

'' ibu pantesan anak ibu nangis terus dia bertulang rusuk renggang atau orang jaman sekarang bisa di sebut indigo, wajar anak ini nangis terus karna setiap hari dia merasa aneh dengan apa yang dia lihat'' tutur Bu Rasni

" Astagfirullahalazim'' ibu saya dengan kaget karna tak menyangka saya adalah seorang anak dengan keahlian melihat mahluk mahluk tak kasat mata

'' terus ini harus gimana Bu, supaya dia tiap malam engga gini terus'' saut bapak saya

" iya sekarang bapak keluar ambil garam taburin garamnya keliling rumah dan ke atap juga'' tutur Bu Rasni

bapak saya pun bergegas keluar rumah untuk memenuhi permintaan yang Bu Rasni suruh

'' Bu apa bisa anak ini di tutup aja mata batin nya'' tanya ibu saya

'' bisa aja cuman kalau saya tutup pasti entar besar dia bakal kebuka lagi'' jawab Bu Rasni

''oh gitu ya Bu'' tutur ibu saya bermuka murung

" kalau ngga gini aja Bu,bawa aja besok ke kampung cisumur RT 2 RW 3 tanya aja pak Kosim yang sering nyembuhin orang'' ujar Bu Rasni

" bayaran nya mahal ga Bu?'' tanya ibu saya karena takut bermahar mahal karena keluarga saya yang saat itu sangat minim ekonomi nya

" jangan takut mahal atau tidak nya.katanya mau anak ibu sembuh,biar ga usah mikirin itu dlu yang penting si yoga sembuh'' tutur ibu Rasni

'' iya Bu saya coba kesana'' ujar ibu saya

" yaudah sekarang si yoga udah mulai nyaman ,saya pamit ya bu.'' Bu Rasni berdiri hendak pulang

'' iya Bu makasih ya'' tutur ibu saya

tak lama bapak saya masuk

'' gini pak,besok kita bawa si yoga ke cisumur,kita tutupin mata batinya''

'' yaudah bapak setuju setuju aja kalau itu untuk kesembuhan anak kita'' jawab bapak saya

keesokan harinya keluarga saya membawa saya ke Kampung cisumur untuk di obati pak Kosim ahli spiritual yang sering menjamu banyak tamu untuk dia obati.

setelah sekian lama di perjalanan akhirnya sampai di rumah pak Kosim

"assalamualaikum"

"waalaikumsalam,ada apa pak'' jawab pak Kosim

'' ini pak anak saya punya Indra ke 6 tolong pak tutupin, kasian. tiap malam nangis nangis mulu'' kata bapak saya membuka percakapan

'' ah tau di mana bapak ini anaknya punya Indra ke 6 '' tutur pak Kosim dengan sedikit melempar candaan terhadap bapak saya,maklum lah nanamya juga percakapan anatar bapak bapak pasti ada candaanya

'' saya tau dari paranormal kampung saya pak'' jawab bapak saya

" ohh gitu toh" pak Kosim dengan logat Jawa nya

" yaudah saya liat dlu ya,nama anaknya siapa?'' tanya pak Kosim

" yoga pak''

" lah yoga doang?''

''iya pak'' jawab bapak saya sedikit kikuk

'' lahir nya hari apa nih lanang'' tanya pak Kosim

'' hari Senin pak'' jawab bapak saya

'' ini anak kayanya berat juga namanya,tapi tunggu aja deh 1 bulan kalau dia rewel atau apa dia pasti merasa ga nyaman atas nama dia itu'' pak kosim menjelaskanya

'' iya pak nanti saya coba ganti lagi kalau hal tersebut terjadi,soalnya udah saya pernah ganti juga namnya nama pertamanya Taranita ,eh nangis mulu saya prediksi aja pasti berat nama.langsung saya ganti aja '' tutur bapak saya yang merasa canggung untuk menjelaskanya

'' oh gitu toh pak,yaudah saya coba obatin ya'' ujar pak Kosim sambil mengusap usap kepala saya lalu di usapnya secara perlahan wajah saya sambil ia membaca mantra.

tak lama,pak Kosim pun berkata.

"ini udah saya tutup permanen,ya kalau dia sudah besar,itu hak dia mau di buka lagi.siapa tau kan dia ingin tahu hal hal ghaib'' ujar pak Kosim

" pasti ga bakal saya ijinin'' tutur ibu saya

" ya terserah itu hak ibu sebagai orang tuanya''

'' nih pak tolong terima walaupun isinya ga seberapa'' bapak saya sambil mengasih amplop yang berisi uang

"ehh apa nih,saya ikhlas pak nolong pak'' tutur pak Kosim

''udah terima aja pak'' bapak saya sambil mengasih amplop ke tangannya pak Kosim

"iya pak terima kasih ya" kata pak kosim

"sama sama ya pak,harusnya saya yang berterima kasih pak, yuk mari pak'' ujar bapak saya sambil berdiri untuk bergegas pulang

" iya sama sama pak'' Jawab pak kosim

"assalamualaikum'' kompak ibu dan bapak saya

"waalaikum salam''

Satu Minggu kemudian saya jatuh sakit, merasa tidak nyaman dan aneh dengan perasaan saya.akhirnya ibu dan bapak saya membawa saya ke bidan,sepanjang perjalanan saya cuman menangis dari rumah sampai bidan.setelahnya sampai di bidan saya langsung di tangani

"ehhhh kenapa dek'' kata bidan

'' ini Bu badanya panas baru siang tadi sih''

" ohh bentar ya saya periksa dlu''

taklama di periksa saya bidan pun berkata

"ini cuman demam Bu,ini ada batuk juga yah,ini flek nanti saya buat surat kontrol untuk ke puskesmas nya ya bu''

'' ohh iya Bu,ga apa apakan''tutur ibu

" gak apa apa Bu,asal di jaga aja pantranganya yah'' ujar Bu bidan sambil meracik obat

" ini saya kasih obat demam dan obat plek nya, diminum habis ya, nanti kontrol jangan lupa ke puskesmas aja ya bu''

selekas dari bidan pun langsung bergegas pulang,dan sesampainya dirumah saya kembali menangis

"lah ko nangis lagi bu'' bapak saya dengan heran

'' coba deh bapak ke Bu Rasni lagi,atau kali harus ubah nama lagi'' tutur ibu

" oh iya,bapak lupa Bu kayanya bener apa yang di katakan pak Kosim'' jawab bapak

Tidak beberapa lama,bapak pun langsung berangkat menuju cisumur tempat mendiang pak kosim.

singkat waktu bapak saya pulang dari cisumur dan Sampai lah di rumah

" assalamualaikum " saut bapak

"Waalaikumsalam'' jawab ibu

'' Nama nya sekarang MEGANTORO Bu '' ujar bapak tersenyum kecil

'' ya nggak apa-apa asal anak kita nyaman aja'' tutur ibu

'' nama panggilanya Toro,bagus kan bu.hehe''

'' iya Toro anak cakep'' tutur ibu

Saya beranjak umur 3 tahun,saat itu saya belum pernah sama sekali membeli mainan anak laki-laki,maklum saya lahir sebagai keluarga miskin.Saya seringkali di bawa ibu dan bapak saya kondangan, saya sering kali melihat mainan pada saat itu dan ingin sekali memilikinya

''Pak Toro mau mobil mobilan itu,kaya a Lagga ''

A Langga tersebut adalah anak dari Kaka bapak saya ,bernama asli Erlangga yang pada saat itu beda 2 tahun diatas umur saya dia baru masuk sekolah SD

"ntar aja yah de,kalau udah punya duit''

" iya pak ngga apa-apa'' tutur saya bernada sedih