Keesokan harinya seperti biasa, Revan pergi ke kantor setelah menyantap sarapannya. Davina yang sudah terbiasa selama menjadi istri Revan selalu mengantarkan Revan sampai ke depan rumah.
Hal seperti ini sudah menjadi bagian dari rutinitas Davina sebagai seorang istri yang baik. Dan dia bahagia meski melakukan hal sekecil ini, begitu juga Revan yang mendapatkan perhatian penuh dari sang istri.
"Kau hati-hati di rumah, aku berangkat dulu," kata Revan seraya tersenyum hangat kepada Davina.
Melihat ekspresi Revan yang sekarang membuat Davina merasa agak lega, berbeda dengan ekspresi Revan semalam yang malah membuat Davina merasa takut dan tidak nyaman berada di dekat pria itu.
Davina menganggukan kepalanya. "Iya," jawab Davina singkat.
Revan pun meninggalkan Davina di rumah seorang diri. Meskipun begitu Davina tidak keberatan sama sekali, justru Davina lebih menikmati waktu sendiri daripada harus berduaan dengan Revan yang membuatnya canggung.
