Siang itu Batam terasa sangat panas. Matahari bersinar begitu terik. Orang-orang lalu lalang di luar café. Ika tidak bisa membayangkan jika ia harus pergi ke mana-mana jalan kaki sendiri.
Ia sedang makan siang di café dekat tempat kerjanya. Dikarenakan ia tidak mengingat apa pun mengenai siapa-siapa atau hal-hal mengenai pekerjaannya, Ika memutuskan untuk mengundurkan diri.
Semua orang di kantor itu mengenalnya, bahkan hingga ke satpam dan bagian kebersihannya. Ika merasa agak tidak enak karena ia tidak dapat menyapa mereka satu per satu. Teman-teman kerjanya yang sepertinya sudah seperti saudaranya sendiri, menangis karena Ika harus mengundurkan diri.
Ika masih berusaha mengingat-ingat nama mereka. Tidak sedikit pun ia merasa sedih karena memang pada dasarnya ia tidak mengenal mereka. Haruskah ia memukul kepalanya dengan palu besar agar ingatannya bisa kembali seperti semula?