Ruangan tiba-tiba terasa gelap atau mungkin Milly yang memejamkan matanya sehingga ia tidak dapat melihat apa-apa. Ia hanya bisa merasakan bibirnya dilumat oleh bibir Nick.
Ia merasakan sebuah kehangatan yang menggelenyar di bagian bawah tubuhnya. Tangan Nick bergerak nakal untuk meremas payudaranya dari luar kemejanya.
Ia pasti sudah gila karena merasakan sebuah gairah yang tidak seharusnya ia rasakan saat ini. Demi Tuhan, ini adalah kamar mandi hotel. Pak Januar berada di luar sana. Pria tua itu bisa masuk kapan saja untuk mengecek.
Milly sungguh merasa tak berdaya. Lututnya terasa lemas. Ia menjambak rambut belakang Nick dan menariknya agar semakin menempel padanya. Kakinya sudah pasti otomatis menjepit bokong Nick. Itu adalah sebuah kebiasaan yang amat sulit untuk dihilangkan.