Lukisannya telah jadi sempurna. Butuh wajtu dua hari untuk menyelesaikannya dengan bantuan Dini dan Martha, pelayannya. Bibir semerah cherry miliknya melengkung ke atas, merasa puas dengan hasil lukisannya.
Meskipun tergolong baru, lukisan Adeeva terbilang cukup rapi dan bernilai seni. Gambarnya sangat indah dengan perpaduan warna yang cantik. Ada warna kuning mencolok di tengah-tengah warna mocca dan percikan warna merah di sekitarnya.
"Sepertinya Nona berbakat menjadi pelukis." Puji Dini. Adeeva tersenyum malu karena mendapat pujian dari seseorang yang lebih handal dari dirinya.
"Ini juga berkat bantuanmu, Dini." Kata Adeeva.
Martha membawakan buah-buahan serta jus kepada Adeeva. Gadis itu lebih muda dari Adeeva sehingga bisa membuat suasana mansion terlihat lebih segar dan ceria. Adeeva menyukai Martha dan mulai nyaman dengannya. Martha seperti seorang teman, bukan pelayan.