"Maaf, aku mengacaukan acaranya." Debby merasa tidak enak hati. Karena hal ini, acara dimulai lebih lambat. Hanya mengobrol ringan saja, tak ada yang penting. Nenek Zion menyukai Debby. Dia berkata bahwa Debby adalah gadis yang sopan dan tahu tata krama.
"Tidak." Balas Zion dengan dinginnya. Dia sepertinya sedang marah, entah apa salah Debby.
"Besok aku harus kembali ke Manhattan. Mr. Adyatama sudah menyuruhku untuk kembali bekerja. Ada proyek besar yang harus diurus." Debby mengatakannya dengan santai sembari membaca novel. Sedangkan Zion tengah sibuk dengan ponselnya.
"Hati-hati." Balas Zion. Debby mengangguk pelan, melanjutkan membaca novel.
Waktu berlalu. Malam semakin pekat, Zion dan Debby sama-sama tidak bisa terlelap.
"Debby?" Suara Zion membuat Debby mengalihkan pandangannya dari novel. Sesegera mungkin, dia menutup novelnya, berniat untuk tidur. Debby pikir, Zion akan menyuruhnya tidur mengingat besok dia akan melalukan penerbangan jarak jauh.