"Adeav?!" Suara teriakan Yudistira menggema di sesuai kamar mandi. Ruangan yang cukup luas itu mendengar teriakan yang sangat penuh kekhawatiran dan rasa gelisah yang berlebih. Pria tampan itu berlari menghampiri gadis yang kini tertunduk di dalam bathtub dengan darah yang berada di lengannya. Dia tak sadarkan diri.
Di dekapnya erat sang gadis, di lihatnya wajah gadis itu dengan seksama. Sementara Yudistira memeriksa tubuh Adeeva, barangkali ada yang terluka, Zion memeriksa denyut nadinya. Dia bisa bernapas lega setelah mengetahui bahwa Adeeva baik-baik saja. Meskipun denyut nadinya tergolong cepat, namun setidaknya gadis itu hanya mengalami syok sesaat.
"Yudis... dia lari." Adeeva mulai bersuara, matanya tertutup rapat, seolah sudah muak dengan dunia dan tak ingin membukanya kembali.
"Kau baik-baik saja?" Tanya Zion.