Suara tangisan bayi berhasil mengusik tidurnya. Yudistira membuka matanya cepat, mengerjap dengan ekspresi yang kalut. Terlihat jelas pria itu sedang panik. Dia menggunakan pakaiannya, berjalan ke kamar sebelah untuk melihat Evanne.
Sesampainya di kamar Evanne, Yudistira merasa sedikit lega. Ada Adeeva di sana yang lebih dahulu menangani Evanne. Jadi, ini rasanya memiliki seorang istri. Tanpa sadar, Yudistira tersenyum. Diperhatikan nya Adeeva yang sedang mengganti popok Evanne dengan teliti, seolah telah terlatih.
Yudistira mendekati Adeeva diam-diam. Kemudian, dia memeluk Adeeva dari belakang. Menyusupkan tangannya ke dalam pakaian yang gadis itu gunakan dan mengusap perut ratanya. Kepala Yudistira bertumpu di pundak Adeeva, memejamkan matanya, menyedot segala energi positif dari gadis itu. Kehangatan yang Adeeva berikan seolah membuat Yudistira merasa sangat nyaman.