"Yudis,terima kasih....sudah membuatku bahagia."kata Adeeva sebelum akhirnya gadis itu menutup matanya.
Yudistira mengetatkan rahangnya. Dia merasa marah dan kecewa terhadap dirinya sendiri. Pemuda itu tidak menyerah,dia semakin melajukan mobilnya lebih cepat hingga tak menyadari ada sebuah truk yang datang dari arah kiri dan menghantam keras mobil miliknya hingga membuat mobil tersebut berputar 360 derajat.
"Adeeva,maaf...maafin gue."lirih Yudistira sebelum akhirnya hilang kesadaran.
***
5 tahun kemudian.
Seorang gadis terbaring di atas ranjang rumah sakit selama 5 tahun. Gadis dengan nama panjang Adeeva Afsheen Mahesa tersebut sudah koma selama itu. Dia terus bertahan di ambang kematian setelah kecelakaan kala itu. Benar kata Yudistira,gadis itu adalah gadis dengan hati paling kuat yang pernah pemuda itu temui.
"Gue janji bakal bahagiain lo,"
"Gue janji bakal bikin lo bahagia,"
"Gue janji....."
Suara tersebut terus menerus terdengar oleh Adeeva di alam bawah sadarnya. Hingga hari ini,suara misterius itu berhasil menyadarkan Adeeva dari tidur nyenyaknya yang terlalu lama. Adeeva benar-benar bangkit dari koma nya setelah 5 tahun berjuang. Para dokter dan perawat yang sudah hampir menyerah langsung tersenyum cerah mendapati mata gadis tersebut mulai terbuka perlahan-lahan.
"Dimana Yudistira?"tanya Adeeva dengan suara yang nyaris tak terdengar.
***
Suara musik romantis memasuki indera pendengarannya. Seorang perempuan dengan usia 28 tahun tersebut terlihat menawan dengan balutan dress casual berwarna peach yang terlihat cocok dengan kulit terangnya.
Perempuan dengan nama Adenia Adyatama tersebut memperhatikan Ibu dan Ayahnya yang tak henti-hentinya memuji pria yang akan dijodohkan dengan Adenia. Pria bermarga Axelious tersebut terlihat menawan dengan balutan tuxedo pada tubuh kekarnya. Wajah blasteran yang dimiliki menambah daya tarik tersendiri membuat Adenia merasa bersyukur. Dia tidak munafik telah mencintai Axel pada pandangan pertama.
Adenia langsung tersadar dari lamunannya setelah suara dering ponsel miliknya berdering dan menampilkan nama salah seorang perawat rumah sakit. Jantung Adenia berdetak cepat. Entah kabar apa yang akan diterimanya kali ini.
Dia pamit terlebih dahulu sebelum menjawab panggilan tersebut.
"Apa yang terjadi?"tanya Adenia.
"Dia sudah sadar Nona,"ujar perawat tersebut.
Adenia tak bisa menyembunyikan senyuamnnya. Penantian dia selama 5 tahun terbayarkan sudah,keyakinan dia akan gadis yang terbaring lemah tersebut akhirnya terjawabkan. Ternyata Yudistira dulu tak berbohong kepadanya saat mengatakan bahwa Adeeva adalah gadis terkuat yang pernah adiknya itu temui.
"Aku kesana sekarang!"balas Adenia lalu segera menyambar tas dan kunci mobil miliknya. Tetapi langkahnya harus terhenti saat tangan Adenia dicekal oleh Axel.
"Mau kemana?"tanya Axel,seluruh anggota keluarga yang berada di sana menatap penuh tanda tanya kepada Adenia.
"Ada urusan sebentar,kau boleh ikut,Axel."jawab Adenia. Akhirnya Axel ikut berpamitan dan pergi menuju tempat menurut arahan Adenia.
***
Adenia segera menuju ruangan tempat gadis itu dirawat diikuti Axel yang kewalahan mengimbangi langkah kaki Adenia yang terlihat sangat tergesa-gesa. Keduanya sampai di sebuah ruangan VIP yang berhasil membuat kening Axel berkerut heran,'apa ada temannya yang sakit?'batin Axel bertanya-tanya.
Dilihatnya sebuah papan nama pasien yang dirawat di dalam sana. Adeeva Afsheen Mahesa. Axel merasa cukup lega saat yang dikhawatirkan Adenia ternyata adalah seorang perempuan. Langkah pria itu mantap memasuki ruangan tersebut dan menemukan Adenia yang tengah memeluk seorang gadis berusia jauh lebih muda darinya. Mungkin usia gadis itu hanya sekitar awal 20an.
"Apa yang terjadi Mbak?"tanya Adeeva yang terlihat sangat lemah. Bibirnya pucat pasi dengan rambut yang terlihat tak terurus dan tubuh kurus yang hanya berisi tulang berlapis kulit. Adeeva benar-benar menggenaskan.
"Kamu koma selama 5 tahun sayang,"jawab Adenia di sela tangisan harunya.
"Dia siapa,Adenia?"suara Axel menyadarkan Adenia bahwa dia tidak hanya berdua dengan Adeeva. Adenia melepaskan dekapannya terhadap Adeeva dan mendekati Axel yang berada di dekat pintu.
"Dia adikku Axel,tolong jangan katakan kepada siapapun perihal apa yang terjadi."mohon Adenia. Dia membawa Axel kesini karena percaya bahwa pria itu bukanlah sosok yang suka mengumbar banyak rahasia. Untuk berbicara sana Axel terbilang irit,bagaimana bisa pria itu menggosip?
Axel mengangguk lalu mengelus rambut panjang milik Adenia,"aku akan menjaga rahasiamu."ujarnya sambil tersenyum hangat.
***
"Mbak,apa yang sebenarnya terjadi?"tanya Adeeva.
Sudah tiga hari Adeeva sadar dari koma. Selama itu,Adenia tidak membuka mulutnya untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Banyak sekali pertanyaan yang telah Adeeva lontarkan tanpa mendapat jawaban dari Adenia satupun.
"Kau harus sembuh total terlebih dahulu,baru Mbak akan memberitahu semunya."selalu saja Adenia beralasan seperti itu.
Adeeva hanya dapat menunduk,berharap apa dia. Seharusnya Adeeva sudah bersyukur mau ditampung hidupnya selama 5 tahun di rumah sakit ini oleh Adenia. Pasti biayanya sangat mahal,mengingat gadis itu mendapat perlakukan yang sangat baik darinpara dokter dan perawat di sana. Bahkan tak sedikit yang mengenalnya.
"Kau mau apel?"tanya Adenia. Melihat Adeeva mengangguk,Adenia segera menyuapi gadis itu dengan sepotong apel segar yang ia bawa dari rumahnya.
Adeeva mengunyah apel tersebut lalu menelannya. Saat awal terbangun dari koma,tenggorokannya terasa sakit tetapj sekarang dia sudah mulai membaik. Tiba-tiba gadis itu teringat akan kedua orang tuanya,apa mereka tau bahwa Adeeva dirawat di sini selama 5 tahun? Dan apa mereka menyesal atas perbuatannya?
"Apa orang tuaku sudah Mbak hubungi?"tanya Adeeva.
Lagi-lagi Adenia hanya diam. Pasti antara Yudistira dan orang tuanya terlibat sesuatu mengingat Mbak Adenia tak pernah mau menjawab pertanyaan mengenai Yudistira. Dia hanya bisa berharap bahwa Yudistira akan baik-baik saja saat ini.
"Mbak,perawat mengatakan minggu depan aku sudah boleh pulang karena fisikku berkembang sangat pesat,terima kasih atas semuanya."kata Adeeva dengan tulus sambil tersenyum.
Melihat senyuman tersebut,Adenia jadi mengingat adiknya. Entah mengapa senyuman Adeeva seperti sangat berarti untuknya.
"Kamu akan hidup bersama Mbak mulai sekarang,Adeeva."sahut Mbak Adenia membuat Adeeva terkejut.
"Aku merasa sangat tidak mengerti dengan semua situasi ini,tidak bisakah Mbak Adenia memberikan sedikit saja penjelasan? Aku juga tidak akan kembali koma hanya dengan mendengar penjelasan Mbak Adenia."Adeeva menuntut Mbak Adenia. Dia benar-benar sudah sangat pusing dengan sikap Mbak Adenia kepadanya selama ini. Selain itu,dia juga bingung mengapa Yudistira tak menemuinya semenjak dia sadar dari koma?
"Aku sudah menjadi wali yang sah secara hukum untukmu. Hak asuhmu ada di tanganku Adeeva,"jawab Mbak Adeenia membuat Adeeva merasa bingung,lalu bagaimana denhan orang tuanya?
"Orang tuamu sedang berada di penjara Adeeva,"kata Mbak Adenia seolah paham dengan pikiran gadis itu.