"Elena... Elena Wildheart."
Itulah kalimat yang gadis bertelinga kucing itu katakan.
"Jadi, apa keahlianmu? Dan apa yang membuatmu datang ke tempat ini?"
"Aku bisa memahami suara hewan. Dan juga, alasanku datang kesini karena aku tidak memiliki siapapun lagi, aku seorang gelandangan. Jika keahlianku dapat membantu orang lain, maka aku akan dengan senang hati akan menggunakannya."
Bukankah gadis ini terlalu baik? Itulah yang dipikirkan oleh Noir. Kali ini yang menjadi pewawancara adalah Ray, sementara Noir mengatami sembari mengobservasi tentang mereka semua.
"Aku mengerti, dengan kemampuanmu yang mampu memahami suara hewan. Itu akan sangat membantu sekali, kalau begitu. Bisakah kau menunjukkannya kepada kami?"
"A-Akan kucoba..."
Elena menjawab dengan gugup, lalu memejamkan matanya dan merapatkan kedepan a tangannya di depan dada. Setelah itu, dia mulai bergumam dengan bahasa yang sepertinya adalah suara burung. Tidak lama kemudian, suara kicauan burung terdengar dari luar.