Chereads / Wide Awakening of Very Human Existence: RESONATE / Chapter 5 - Kurva 3 - Resonate I: Aku Hidup Kembali

Chapter 5 - Kurva 3 - Resonate I: Aku Hidup Kembali

u mintAku membuka mataku dengan pelan.

Kembali lagi ke rumah sakit ya, aku terjebak dalam putaran waktu. Berarti aku gagal di dimensi sebelumnya. Aku hanya diam melihat isi kamar rawatku.

Tak lama setelah itu, datanglah seseorang... Aku kenal siapa dia. Dia...

"Aki-kun..."

Ayumu?

"Ayumu... Kau?"

"Aku sudah menunggumu dari awal kamu koma, aku kebetulan sedang berbelanja makanan untuk mengisi perutku. Akhirnya kamu sudah sadar..."

"Chieru mana?"

"Chieru sebentar lagi datang kesini."

"Chieru masih hidupkah?"

"Kamu bicara apa? Ya jelaslah Chieru masih hidup. Dia jagain kamu gantian sama aku di rumah sakit. Kamu udah koma satu bulan loh."

"Aku tahu, aku sudah berulang kali bangun dan diberitahu kamu hal ini."

"Maksudmu?"

"Ah tidak apa apa. Kapan aku boleh pulang?"

"Hari ini kamu sudah boleh pulang."

"Oke aku akan beres beres diriku untuk bersiap pulang hari ini."

Tiba-tiba, seseorang yang aku kenal datang, aku dengar suaranya yang khas.

"Aki-kun!"

"Chieru! Kau masih hidup rupanya?"

"Apaan?! Jelaslah aku masih hidup, kamu ini gimana?"

"Aku sedih kalau kamu sampe gaada."

"Hahaha, temanmu kan banyak, Oh iya, aku akan kembali bekerja di MANA. Kamu besok kan hadir sebagai Kepala Laboratorium nih. Nanti aku pengen ngumpulin direksi MANA. Oh iya aku buru-buru, ibuku udah nungguin di luar. Dadaah~" seru Chieru dengan semangat.

"Chieru memang selalu begitu yah. Aku juga pergi dulu." ujar Ayumu.

Ayumu dan Chieru pamit undur diri. Aku tinggal sendiri sampai seseorang lagi datang bersama keluarganya.

"Haruka?"

"Akihito-kun."

Haruka Aoi, Haruka yang mengalahkan Mana Tendou di mimpiku, kini ada didepanku sendiri.

"Akihito-kun, bagaimana kondisimu?"

"Aku sudah mendingan."

"Tingkah bodohmu itu janganlah di pelihara lagi."

"Maafkan aku, Haruka."

"Ini obat-obatan buatmu, untuk pemulihan tubuhmu. Aku akan datang ke MANA besok, pastikan kamu ada besok dan jangan terlambat."

"Baik, terimakasih."

Haruka Aoi yang aku kenal memang aslinya dingin, terkadang kasar dan terlalu tegas, karena dia wanita karir independen yang fokus dengan karirnya sebagai Apoteker. Haruka Aoi yang aku temui sebelumnya, aku pikir mungkin bagian ingatanku tentang Haruka.

Haruka pergi meninggalkanku, sementara seseorang datang lagi.

Ini adalah hal yang tak terduga bagiku.

Dia...

"Mana?"

"Akihito-kun, Jangan pernah lakukan itu lagi. Kerja bodoh itu. Aku bawakan makanan kesukaanmu."

"Terimakasih Mana, maafkan aku. Tapi kenapa bisa kamu ada disini?"

"Aku memang ada disini, aku datang tanpa diketahui mereka mereka itu, aku akan kasih kejutan besok."

"Sebentar, bukannya kamu meninggal karena kecelakaan?"

"Siapa yang bilang? Aku masih hidup."

"Aku bukannya punya istri yang meninggal karena kecelakaan?"

"Siapa yang bilang? Tidak ada, kamu belum menikah Akihito-kun."

"Hah?? Apa?! Jadi??"

"Kamu pasti bermimpi lagi. Sekarang tanggal 4 Januari 2021."

"Sebentar? 2021? Bukan 2025?"

"Akihito-kun ..."

Jadi semua kejadian dibelakang itu mimpi? Atau diubah masa laluku karena kejadian kemarin itu?

"Ah tidak apa apa mungkin kamu benar. Aku akan segera pulih dan kembali ke MANA esok hari."

"MANA itu Laboratorium yang kamu rintis sendiri, kamu harus bertanggung jawab, kasihan karyawanmu dan direksimu."

"Iya buk! Baik! Siap! Aku akan jadi Pemimpin yang baik!"

"Nah gitu dong!"

Jika Mana dan Haruka ada bersamaan, berarti sekarang aku harus melakukan cara yang benar agar terbebas dari putaran waktu ini, tapi bagaimana? Aku tidak tahu apa-apa.

Mana meninggalkanku pamit undur diri, aku membereskan diriku. Bersama dengan keluargaku, aku keluar dari Rumah Sakit.

---

5 Januari 2021 Pukul 07:00

"Aki-kun?" ujar Ayumu.

Ayumu sudah berada di Laboratorium lebih dulu dibanding aku. Jam apel disana jam 7:30 pagi tapi dia sudah datang jam 7 pagi, Amazing!

"Ayo, kita sama-sama ke ruang kontrol."

Aku dan Ayumu bergegas menuju ke ruang kontrol untuk meletakkan tasku yang cukup berat ini lalu bergegas ke lapangan untuk Apel Pagi.

Saat Apel Pagi, semua direksi datang, mereka benar benar datang.

Aku maju ke podium. Mana memberikan sesuatu.

"Bawa ini. Utarakan ke semua orang."

Aku membaca secarik kertas yang Mana berikan.

"Apapun yang terjadi diluar sana, Apapun yang terjadi didalam diri kita masing-masing. Kita akan beresonansi bersama-sama!"

Wait. Aku kok ga paham.

Aku berulang kali bolak balik menghadap Mana. "Maksudnya gimana nih?"

Sorak tepuk tangan riuh suara semangat membanjiri lapangan Apel.

Betapa tidak? Setelah lama vakum, MANA sepertinya mendapat semangat baru. Resonansi? Tapi aku tak paham maksudnya.

Setelah Apel, aku mengajak rekan rekan direksi untuk meeting di ruang meeting Laboratorium.

"Jadi disini ... Ada 7 orang direksi."

Mereka mulai memperkenalkan diri.

"Oh iya perkenalkan aku Ayumu, Bertanggung jawab di bidang Legalitas dan Birokrasi. Mohon bantuannya." ujar Ayumu.

"Namaku Chieru, sekretarisnya Akihito-kun, Mohon bantuannya!"

"Namaku Ayaka, aku bertanggung jawab di bidang Pemasaran dan Negosiasi. Mohon bantuannya!"

"Namaku Manami, aku bertanggung jawab di bidang Pemeliharaan Sistem Informasi. Mohon bantuannya!"

"Namaku Mana seperti yang kalian semua tahu. Aku adalah mantan Wakil Ketua MANA, menjabat semenjak Akihito-kun koma. sekarang aku membina MANA sebagai Pengawas dan Pembina. Jabatan wakil ketua aku serahkan pada Haruka."

"Namaku Haru, aku bertanggung jawab dalam Penanganan Kondisi Darurat Laboratorium MANA. Aku juga akan membantu Akihito-kun dalam mengawas tiap gerak gerik anggota."

"Namaku Haruka, aku adalah Wakil Ketua MANA yang saat ini menjabat. Aku menggantikan Akihito-kun selama ia koma. Akihito-kun, bisa dimulai rapatnya?"

"Baik, semua sudah ada sepertinya. Aku mau tahu apa yang terjadi sebenarnya dari mulai awal aku di Rumah Sakit kok bisa dan juga sampai saat ini apa saja yang sudah terjadi." ujarku.

"Akihito-kun, kita berantem waktu itu."

"Sebentar..."

-Flashback start-

"Akihito-kun, kamu memang tidak tahu apa-apa! Urusan kantor ini saja kamu tidak tahu. Apalagi urusan aku seharian ini. Aku berasa punya pacar tapi tidak punya pacar! Kamu tahu bagaimana aku merasa sedih dan sendiri? Aku tahan semuanya menjadi Wanita Independen."

"Aku tidak bisa minta maaf sama kamu."

Aku baru ingat sebulan yang lalu, aku berantem sama Haruka. Haruka adalah pacarku saat ini. Aku terlalu sibuk mengerjakan kerjaanku dan mengejar impianku tapi aku meninggalkan Haruka sendiri.

Aku pergi meninggalkan Haruka, lalu bergegas menuju lantai atas dan lompat.

-Flashback end-

"Aku baru ingat maafkan aku."

"Jadi sekarang bagaimana selanjutnya?" tanya Haruka.

"Oh iya aku punya ide..."

Mungkin ini kesempatanku mengubah masa lalu.

"Kita kan baru awal Grand Launching. Aku minta maaf soal insiden bunuh diri sebulan yang lalu. Aku akan berusaha atur hatiku lebih baik lagi. Untuk Haruka, aku minta maaf sudah bikin kamu kecewa."

"Aku sudah maafkan, jangan kamu ulangi lagi." ujar Haruka mencoba memaafkanku.

Ke 6 direksi hanya melihat kami berdua.

"Oh iya aku baru ingat yah, Haruka kan pacarnya Akihito-kun." ujar Chieru mengejek.

"Apaan sih kalian? Ini waktunya kerja bukan waktunya pacaran." ujar Haruka mengejek Chieru.

Aku senang melihat mereka tertawa berseri, suasana yang baru aku lihat lagi setelah kekeacauan dari tiap dimensi yang aku datangi, Aku sadar bahwa inilah realita yang sesungguhnya. Aku hidup nyata disini. Maka aku putuskan untuk kembali menjalani hidupku sebagai seorang Apoteker yang baik.

"Aku punya ide saat ini. Ayo kita kembangkan Apotek dari MANA. Karena sudah kalian perkenalan, aku akan bagi tim. satu tim untuk tenaga kesehatan. satu tim untuk manajerial dan satu tim lagi untuk survey. Aku, Ayaka dan Haruka standby jadi tenaga kesehatan." ujarku.

"Aku tidak masalah." ujar Ayaka.

"I'm okay! Aku bagi jadwalku dengan apotek tanteku di koga dulu ya." seru Haruka senang.

"Aman saja Haruka. Terimakasih Ayaka. Tim Manajerial aku langsung bagi jobdesk ya? Chieru kamu bantu buat laporan dan surat menyurat. Mana tolong ya bantu laporan keuangan dan perbendaharaan, kalau kamu cuman jadi pengawas gimana bantunya coba? Manami bantu untuk membuat sistem informasi manajemen apotek dan juga sistem informasi terpadu laboratorium MANA ya?"

"Yah laporan keuangan, iya deh. Aku coba ya." ujar Mana menghelus dada.

"Oki-dokie Aki-kun!" seru Chieru gembira.

"Baik, Akihito-kun." ujar Manami.

"Haru dan Ayumu, bantu aku untuk survey lapangan ya sama gali gali dikit."

"Yaelah cuman gali-gali doang?" tanya Ayumu ngejek.

"Enggalah, kamu bantu cari ada kah barang tambang dibawah tanah sana. Haru bantu survey ya?" usulku.

"Siap Akihito-kun. Butuh alat P3K tidak?" tanya Haru.

"Tidak perlu lah." jawabku.

"Tidak, aku bawa saja sendiri."

"Terserah kamu saja, Haru."

"Baiklah."

"Oke sudah diputuskan yah! Kita mulai hari ini tanggal 5 Januari 2021. Besok tolong lapor progres ya?"

"Siap!!" seru semua direksi.

---

Aku bergegas menuju pintu keluar, Haruka menungguku didepan.

"Haruka-chan? Menunggu disini?" tanyaku.

"Iyalah, siapa lagi?" ujar Haruka mengejek.

"Oh iya selamat ulang tahun ya sayang."

"Kamu ingat yah, kirain lupa."

Haruka tersipu malu dan tersenyum. Hal yang paling membahagiakan dalam hidupku setelah sekian lama terjebak dimensi yang tidak pasti. Aku kembali hidup bersama Haruka, pacarku yang aku banggakan selama ini.

"Masa aku lupa?"

"Bisa jadi. Mana hadiahku?"

Chu!

Ku kecup keningnya.

"Masa cuman itu doang?"

"Ramen yuk?"

"Ayo!"

Hari bahagiaku pun dimulai lagi, saatnya memulai kehidupan baru yang benar benar nyata, bersamamu, Haruka.

TO BE CONTINUED