sepulang dari restoran angga kembali pulang dengan berjalan kaki.
uang yang hanya sisa sedikit harus di gunakan hanya untuk makan atau pun keperluan yang benar benar di butuhkan.
sampailah angga di sebuah rumah kecil warisan dari almarhum kakek dan neneknya tersebut," untunglah aku masih punya tempat tinggal , gumam nya"
angga pun langsung menuju ranjang tempat tidur nya dan akan bersegera untuk tidur,seperti kebiasaan nya angga selalu menghayal sebelum tidur,hingga akhir nya berselang 5 menitan angga sudah tertidur pulas.
"angga,angga,anggaaaaaa...suara tersebut terasa sangat akrab di telinga angga karna suara itu berasal dari pria tua sekitar 70 tahunan.
ya itu ada lah kakek angga,budiman namanya
"Ya kakek ada apa mengganggu tidur ku saja jawabku sambil cemberut.
kakek ku yang melotot tersebut perlahan tertawa terbahak bahak,angga hanya bisa pasrah atas keusilan kakeknya ini.
" kita akan kaya cucuku,kita akan jadi orang terkaya di negeri ini "
angga yang masih kesal pun diam saja dan tak menanggapi kakeknya tersebut.
" he cucuku kemarilah kakek minta tolong sesuatu,
hmmmmm....apakah itu hal yang konyol lagi kek " tanya angga meringis.
karna kakeknya tersebut seringkali menyuruh angga untuk berbuat hal hal konyol yang memalukan.
"Oh tidak,tidak kamu tenang saja sambil menyerahkan secarik kertas bertuliskan angka tersebut.
angga pun mengernyit kan kening nya " apalagi kali ini " batinnya.
" tolong kamu belikan kakek nomor lotre ini di ruko yang ada di seberang gedung SUN STAR di jalan bambu,angga pun langsung terkejut dan mematung membatu.
dia berfikir sejak kapan kakeknya hobi memasang lotre..?.
..platakkkk..
sebuah jitakan pun mendarat agak keras di kepalaku, karna melihat angga yang diam saja membuat si kakek kesal