Keesokan harinya Yuri berangkat lebih pagi karena malu untuk bertemu dengan Jiro, tiba-tiba Miwayuki dan Nurumi memasuki kelas melihat Yuri yang tidak seperti biasanya datang lebih pagi.mereka pun langsung mengajaknya bicara...
~Miwayuki:"Yuri...tumben sekali kamu pagi-pagi sudah berasa di kelas,tidak seperti biasanya".(tanya heran)
~Yuri:"Ehhh...kalian rupanya,anuuu gak ada apa-apa kok,cuman mau datang lebih pagi saja".
~Nurumi:"Aneh...hmmm".
~Yuri:"Gak kok...aku cuman mau mencoba datang lebih awal saja,dan sebentar lagi sudah mau bel berbunyi".
~Miwayuki:"Iya juga sih...oke dehh aku dan Nurumi mau duduk dulu".
Ia menatap ke arah jendela sembari melihat Jiro lewat...tetapi ia sama sekali tidak melihat Jiro lewat,dan hatinya merasa tidak tenang.setelah pelajaran selesai ia langsung mengajak Miwayuki dan Nurumi untuk menemaninya pergi ke kelas Jiro.tetapi sesampainya di kelas Jiro...bangku mejanya kosong yang menandakan hari ini Jiro tidak masuk,Nevil dan Daisuke melihat mereka memasuki kelas langsung menghampiri dan bertanya...
~Nevil:"Ada apa kalian datang ke kelas kami?".
~Yuri:"Ohhh iya...aku mau bertanya,Jiro hari ini tidak masuk ya?".
~Nevil:"Iya...gak tau juga kenapa dan gak ada kabar,kamu tumben nanyaian kabar Jiro".
~Yuri:"Emmm...aku cuma khawatir saja dengan dia".
~Miwayuki:"Sebenernya kamu itu menyukai Jiro kan?...kami semua sudah tau kok".(menatap ke arah Yuri)
~Daisuke:"Tenang kami akan membantumu untuk bisa berpacaran dengan Jiro".
~Nurumi:"Iya itu benar sekali".(ekpresi mendukung)
~Yuri:"Siapa bilang...aku gak ada perasaan padanya".
~Nevil:"Tapi pipimu sudah merah lohh".
~Yuri:"Ehh...aku pergi dulu".(sambil berlari)
Yuri langsung berlari ke atas gedung...sambil berkata "kenapa ia tidak masuk hari ini,atau dia sedang sakit". kekhawatiran melanda Yuri yang tiba-tiba Jiro hilang tanpa kabar,ia pun berencana selepas pulang ingin langsung pergi ke rumah Jiro.
Akhirnya jam terakhir pelajaran sudah selesai,ia langsung bergegas pergi keluar tanpa bilang kepada temannya mau pergi ke mana.dengan raut wajah yang penuh dengan kekhawatiran dan kecemasan membuat langkah Yuri untuk cepat pergi ke rumah Jiro,
tiba-tiba di tengah perjalanan...ia menerima sebuah pesan dari Miwayuki yang membuat mereka khawatir dengan keadaan Yuri yang aneh pada hari ini tapi ia tetap berlari dan mengabaikan pesannya.
Tibanya Yuri di rumah Jiro,ia langsung memencet bel dan berkata "permisi...Jiro... Jiro... Jiro". tiba-tiba dari belakang Jiro menjawab..."Kamu sedang apa di sini?".
~Yuri:"Aduhh...kamu bikin aku kaget saja, ngomong-ngomong kamu kemana saja hari ini sampai gak masuk kelas".
~Jiro:"Ada apa memangnya...kamu khawatir pada diriku?".
~Yuri:"Tentu saja...aku khawatir dan cemas kalau kamu terjadi apa-apa nantinya".
~Jiro:"Kok kamu bisa seperhtian itu...padahal kita tidak punya hubungan apa-apa lohh,lagian aku pergi ke luar kota sebentar menjenguk temanku yang sedang sakit dan baru balik hari ini juga.makanya semalam aku bergegas pulang dan langsung berangkat tanpa bilang kepada kalian".
~Yuri:"Ya ampun...aku kira kamu kenapa-kenapa lagi atau lagi sakit".
~Jiro:"Maaf aku tidak sempat bilang pada kalian semua,dan kebetulan orang tua ku lagi gak ada di rumah...mereka sedang keluar gak tau juga kemana".
~Yuri:"Pantesan...aku pencet bel seperti gak ada orang di rumah".(perasan lega)
~Jiro:"Kamu pasti capek...ayo masuk dulu gpp kok".
~Yuri:"Emmm...Iya makasih banyak atas tawarannya".
Pada saat Yuri duduk...
~Jiro:"kamu mau minum apa?"
~Yuri:"Hmmm...teh manis saja sudah cukup".
Tidak lama kemudian Jiro langsung memberikan teh manis kepadanya sembari duduk berhadapan...
~Jiro:"Ngomong-ngomong bagaimana teman yang lain?".
~Yuri:"Mereka sihh sebenarnya khawatir dengannmu tetapi aku tidak bilang ke mereka kalau aku akan ke sini".(sambil sedikit menundukan kepala)
~Jiro:"Oooo,,aku sihh memang sengaja tidak bilang kepada kalian karena gak penting juga untuk aku padakan kepada kalian semua".
~Yuri:"Iya juga sih...tapi aku juga sangat khawatir padamu".
~Jiro:"Tenang...aku baik-baik saja kok,gak ada yang harus di khawatirkan".(sedikit senyum)
~Yuri:"Iya dehh,aku juga sudah lega sekarang dan bisa lebih tenang".
~Jiro:"Aku ingin bertanya padamu boleh tidak?"
~Yuri:"Boleh kok...kamu mau bertanya apa?"(sembari meminum teh sedikit demi sedikit)
~Jiro:"Sebenarnya selama ini kenapa kamu sebaik ini padaku dan sangat perhatian juga padaku?"...apakah kamu menyukaiku?".
Yuri yang sedang menikmati teh tiba-tiba langsung kaget dan tersedak karena pertanyaan yang di berikan oleh Jiro.
~Yuri:"Hahh?...kok kamu tiba-tiba saja bertanya langsung soal itu?".
~Jiro:Engak cuman penasaran saja... soalnya kamu selama ini selalu memperhatikan ku,jauh berbeda kamu memperlakukan mantan pacarmu secara terpaksa".
Tiba-tiba pipi Yuri mulai memerah kemudahan,menunduk,sekaligus deg-degan tidak tahu dan binggung mau menjawab apa...tetapi ia pun dengan berani menjawab secara sederhana.
~Yuri:Ehhh...itu sihh gimana ya jelasinnya".(binggung)
~Jiro:"Kamu jelasin aja secara perlahan karena aku hanya sekedar pengen tahu aja...takut aku di kira merebut pacar orang".
~Yuri:"Hufttt...aku sebenarnya hanya...ingin membalas kebaikanmu selama ini yang telah banyak berkorban terhadap diriku".dari kamu masuk ke RS sampai rela menjadi pelindung di saat aku tidak suka atas sikap perilaku mantan pacarku yang kasad itu".
~Jiro:"kamu yakin hanya itu saja?"...apa ada hal yang tidak bisa kamu ucapkan padaku?".
~Yuri:"Iya aku yakin dan jujur...lagian buat apa aku berbohong padamu".
~Jiro:"Oooo ya sudah kalau begitu".
Waktu sudah menjelang malam..
Yuri pun langsung segera pulang ke rumah,di tengah perjalanan ia sedang memikirkan perkataan yang di ucapkan oleh Jiro.
dengan sengaja Yuri berbohong kepada dirinya sendiri dan Jiro bahwa ia sangat mencintainya dengan perasaan yang tak karuan tersebut..
~Yuri:"Kenapa aku bodoh sekali... padahal itu kesempatan aku untuk mengungkapkan perasaanku padanya".apakah aku terlalu gugup untuk mengucapkan itu.
Tett...tett...tett... tiba-tiba ponsel Yuri berbunyi dan ada satu pesan yang masuk,ia pun langsung bergegas pulang ke rumah pada saat membaca pesan tersebut.isi pesan yang di terima oleh Yuri yaitu berupa pesan dari ibunya kalau ia akan di pindahkan ke luar negeri di mana tempat orang tuanya bekerja.
Sesampainya di rumah orang tua Yuri telah menunggu kehadirannya...dengan rasa rindu terhadap kedua orangtuanya ia pun memeluknya.Yuri tanpa berlama-lama langsung bertanya kenapa dirinya harus di pindahkan ke luar kota secara tiba-tiba...orang tuanya pun menjawab bahwa Yuri harus mendapatkan sekolah yang lebih baik lagi.ia langsung menolak dengan alasan sudah betah dan nyaman di sekolah tempat ia menuntun ilmu itu.
~Yuri:"Aku tidak mau pindah...titikkk aku tidak mau".(perasaan kesal perihal paksaan orang tuanya)
setelah cukup lama berdebat Yuri yang tidak bisa menolak permintaan orang tuannya hanya pasrah dan terima kenyataan.di dalam perasaan yang sedih harus meninggalkan sekolahnya dan meninggalkan Jiro sampai waktu yang tidak bisa di tentukan".
bersambung...