Memeluk rembulan dari balik jendelaku
Bertabur cahaya dan rindu kelabu
Ada rongga-rongga tak berbatas yang menyelemuti rembulanku
Hai, aku ada di sini untukmu!
Bisikku
Rembulanku tampak suram kala itu
Tepat seperti kabar suatu ruang di sudut hatiku
Masih ada hari esok!
Hiburku
Rembulanku tak bergeming, hiraukanku
Dimanakah senyummu?
Cahayamu tampak redup tanpa itu
Rembulanku seperti ingin marah kepadaku
Lihatlah! Aku hanya separuh diriku!
Seketika hatiku luruh melihat rembulan sabitku