WARNING!!
Mohon taruh jantung, hati, dan usus kalian diluar badan agar tidak berdetak tidak karuan ketika sedang membaca:v
Info:
(Y/N) - Your Name
(H/C) - Hari Colour
(E/C) - Eye Colour
(F/C) - Favorite Colour
Genre:Romance akut, nyebelin.
Pemeran:Readers(Y/N) & ***
Pesan author:"Semoga anda selamat sampai stage terakhir:)"
***
Hari yang sudah gelap, suasana yang sepi nan mencekam seorang gadis berumur 20 tahun yang memiliki surai (H/C) panjang tergerai Indah diterpa angin malam. Entah apa yang ingin ia lakukan di malam hari yang tepat pukul 12 malam. Ia duduk dibangku pemberhentian bus yang sudah pasti tidak ada jadwal antar-jemput penumpang.
Gadis yang bernama (Y/N) duduk termenung sambil mendengarkan musik yang ia setel di handphone melalui earphone (f/c) kesayangannya.
Selang beberapa menit suara langkah kaki terdengar melalui telinga kanannya. (Y/N) menoleh ke sumber suara, namun nihil. Tidak ia dapati satu orang pun yang berlalu lalang dijalanan sepi ini. Tidak mungkin juga sih.
Ia menghembus nafas kasar sambil bergumam, Mungkin hanya ilusi ku saja.
Ia kembali fokus pada musiknya lagi, kini lagu melow yang terputar, ia meresapi sedikit demi sedikit maksud lagu tersebut.
Bruk!!
Lagi, ia mendengar suara aneh yang mencoba mengganggu nya. Karena penasaran ia menoleh ke sumber suara. Dan- ia mendapati seseorang yang telah ambruk disamping kirinya. Ingin ia lari dari situ, namun hatinya mencoba bergerak untuk menelisik siapa seseorang itu.
Ia mendekatkan tubuhnya ke manusia yang ambruk tadi dan membalikkan posisi orang itu. "Dia mabuk kah?"
Tak tercium bau alcohol atau semacamnya. "Sepertinya dia tidak mabuk, " (Y/N) terus menelisik tubuh pemuda yang hanya terbalut kaos hitam panjang dan celana biru dongker lengkap dengan sepatu hitamnya. Rambut hitam pekatnya tak terawat dan terlihat acak-acakan. (Y/N) menyibakkan poni panjang si pemuda agar ia dapat melihat wajahnya.
Lekuk wajah yang sempurna, kulit wajah yang sangat halus dan putih kinclong (Y/N) bergumam, "Sejak kapan aku menemukan pemuda yang memiliki paras tampan seperti ini?"
Masih menelisik, mata (E/C) nya menangkap sesuatu yang aneh. Terdapat lingkaran berwarna merah didahi pemuda tersebut. Lingkaran itu masih berwarna merah namun memiliki nada seperti 'sos'.
Tanpa sadar ia terlonjak kaget, "Aku baru sadar kalau dia bukan manusia." (Y/N) mencoba untuk berfikir keras, "Ah! Mungkinkah dia humanoid?" tanyanya pada diri sendiri.
(Y/N) pernah diberitahu tentang humanoid oleh ayahnya. Humanoid ialah robot manusia yang melakukan pekerjaan selayaknya manusia biasa yang bekerja. Robot ini di release setelah kebangkrutan akan perusahaan yang menciptakan Detroit dan pada akhirnya ada perusahaan baru yang mencoba untuk menciptakan robot Humanoid yang wujudnya sempurna dan sangat sangat mirip dengan manusia.
"Aku harus membawanya kerumah, barangkali aku bisa memperbaikinya."
(Y/N) mencoba mengangkat tubuh humanoid itu dibelakang punggungnya, "Cu-cukup berat juga ternyata…" dirasa telah stabil ia melangkahkan kakinya menuju rumahnya.
***
Kriingg!
"Ugh... Jam berapa sekarang?"
"Hey, cepat bangun kebo! Kau ingin sarapanmu dilahap oleh kakak tampanmu ini?"
Baru membuka mata sudah dihadiahi oleh sapaan menjijikkan dari kakak kandungnya itu. "Sejak kapan kau tampan?" jawab (Y/N) malas.
"Hmm... Sepertinya sudah saatnya kita mencongkel dan mengganti mata bulukmu itu." tangan (Y/N) terasa gatal ingin memotong bibir sang kakak yang memang sepatut nya dihilangkan dari wajah menjijikkan itu.
"Kak Cahaya, tolong keluar dari kamarku." Barangkali ia sudah tidak bisa menahan tangannya lebih lama lagi, lebih baik (y/n) mengusir manusia yang satu ini.
"Hei, hei, kau mengusir kakak tampanmu ini?"
"Sudah cepat keluar!" (y/n) meninggikan suaranya.
Sang kakak mulai bergidik ngeri mendengar gertakan menakutkan yang keluar dari mulut mungil sang adik. "Iya iya ih, jangan lupa sarapan loh!"
Brak!
Pintu kamar tertutup dan tersisa dirinya serta Humanoid yang ia temukan di pinggir jalan malam tadi. (Y/N) bangkit dari kasur dan mendekatkan dirinya pada humanoid yang telah ia perbaiki semalaman. Dan dipikir-pikir ia menghabiskan waktu 4 jam demi memperbaiki komponen-komponen yang sudah rusak atau berkarat.
"Seharusnya dia sudah bisa kunyalakan." (Y/N) menghubungkan pengecas humanoid yang ayah tinggalkan diruang kerja sang ayah ke stop kontak. Lingkaran kecil didahi humanoid itu berputar hijau menandakan dia sudah mulai tercas. Butuh waktu satu jam untuk mengecas humanoid ini. "Aku ingin mandi atau sarapan terlebih dahulu ya?"
Manik nya masih menatap lekat humanoid didepannya, "Hm.. Dia ternyata punya surai putih disisi kanan toh, kenapa aku baru sadar?" gumamnya seraya menatap rambut panjang humanoid tersebut.
"Ya sudah lah, aku ingin makan." (Y/N) melenggangkan kaki nya keluar kamar.
***
(Y/N) duduk dipinggir kasur sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil. Tangan kanannya yang memegang handphone kalau-kalau ada berita yang tidak boleh ia lewati.
"Anda siapa?"
Suara itu menginterupsi (Y/N) yang sedang meng-scroll hp nya. Ia menoleh ke sumber suara dan mendapati humanoid yang tadinya duduk menjadi berdiri. Terlihat lingkaran kecil didahi kanannya tiba-tiba berubah menjadi merah yang menandakan kalau dia sedang dalam bahaya.
"Ah, kau sudah bisa aktif toh. Aku adalah tuan barumu, panggil saja aku (Y/N). Bagaimana denganmu?"
Tak langsung menjawab humanoid itu hanya menatap jauh seakan-akan pikirannya terbang kesana kemari. "Aku lupa nama asliku."
(Y/N) mendekatkan tubuhnya dengan tubuh humanoid itu, (Y/N) meraih kedua tangan humanoid yang sangat dingin. "Kalau begitu, bagaimana dengan Boboiboy?" ucapnya dengan senyuman hangat.
(
Y/N) merasakan tangan humanoidnya yang mula-mula dingin kini mulai menghangat. "Boboiboy?" tanya humanoid itu.
(Y/N) mengangguk mantap dan senyuman hangatnya yang masih terpatri diwajah manisnya. Wajah humanoid itu terlihat memerah. "Ada apa?" tanya (Y/N) yang merasa ada yang aneh dengan humanoidnya.
"Apakah ada kerusakan sistem?"
"Sa-saya tidak apa-apa," jawab Boboiboy salah tingkah. Ia juga heran, kenapa ia merasa seperti ini? Apakah ada kerusakan jaringan intel didalam tubuhnya?
"Baiklah, kalau begitu nanti temani aku ketempat kerja," ucap (Y/N) sambil memakai mantel (F/C) kesayangannya. "Sepertinya kau perlu mantel juga, " lanjut (Y/N) yang sedang meneliti tubuh humanoid tersebut.
"Saya tidak perlukan benda semacam itu tuan, " interupsi Boboiboy agar mengurungkan niat baik tuannya itu yang hampir saja mengobrak-abrik seluruh isi lemari pakaiannya. "Lagipula, saya robot. Robot bisa menghangatkan diri sendiri tu-"
"Aku tidak berpikir seperti demikian, aku hanya ingin kau terlihat tampan saja."
Lagi, wajah humanoid itu memanas. Entah apa yang telah humanoid pikirkan. Mencoba mengelak, (Y/N) sudah melanjutkan kalimatnya kembali. "Aku hanya ingin kau terlihat tampan didepan kakak sialanku itu, barangkali dia mencoba bunuh diri ketika melihat sosok tampanmu itu."
Mencoba berpikir, humanoid itu hanya terkekeh. "Hahaha… ternyata tuan lucu juga!"
Kini, wajah (Y/N) lah yang mulai panas. "A-apaan sih!" Tak mau memperpanjang suasana yang membuat perutnya terasa geli, (Y/N) menggandeng tangan Boboiboy keluar kamar dan tak lupa ia menutup pintu kamarnya, barangkali kakak sialannya itu mencuri celana dalam nya demi menjadi populer.
"Heh, mau kemana?"
"Mau minggat," jawab (Y/N) datar.
"Ah, pacar baru kamu ya?" kakak sialannya itu selalu saja berhasil menggoda adiknya sendiri.
Blush!
"Wah! Sudah saatnya untuk mencongkel dan mengganti mata buriq kakak." (y/n) tak mau kalah dengan kakak jahanamnya itu. "Aku pergi kerja dulu ya manusia jahanam," (y/n) langsung pergi ke garasi untuk mengeluarkan mobil kesayangannya itu.
"Mau saya antar tuan?" ucap Boboiboy dengan kepekaan yang tinggi.
(Y/N) membuka pintu mobil penumpang dekat supir sambil mengecek kondisi. "Tidak usah, kau duduk manis saja disini aku tidak mau kau menghancurkan mobilku." jawabnya sambil memasangkan sabuk pengaman ke tubuh humanoidnya.
Lalu mereka berdua pergi ketempat kerja (y/n).
***
"Kenapa (y/n) lama sekali? Apakah dia lupa jadwal?" tanya pegawai berambut hitam yang dikuncir dua kebawah pada temannya.
"Tidak mungkin dia pelupa, kalau dia pelupa pasti dia tidak menagihi hutangku." jawab pegawai berbadan gendut.
"Haha! Kalau begitu, kau mau hutang kepadanya lagi tidak?" ucap pegawai berambut landak ungu.
"Betul juga Fang!" jawab pegawai berbadan gendut sambil tertawa terbahak-bahak.
"Hish, kalian berdua ini, " pegawai yang bernama Ying itu hanya menggeleng-gelengkan kepala pertanda sakit kepala terhadap kelakuan dua sahabatnya ini.
"Hoy! Enak ya ngetawain aku, hm? ~" Tiba-tiba (y/n) muncul di belakang dua pegawai yang tadi membicarakannya.
"Hiyy! Ti-tidak kok!!" ucap mereka serempak.
"(Y/N)!! Kenapa kamu terlambat?" Gadis berhijab pink tiba-tiba membatalkan aksi pembunuhan (y/n).
"Ah! Yaya! Aku ada tugas untukmu!" Fang dan pegawai berbadan gendut yang biasa dipanggil gopal itu menghela nafas lega.
"Tugas apa?"
"Tolong kerjakan yang kemarin aku belum kerjakan, okay? Kau kerjakan pembuatan desain dengan Ying ya~ Aku ada urusan dengan mereka berdua." jawab (y/n) sambil tersenyum kelewat manis. Yang berurusan hanya meratapi nasib.
"Siap laksanakan!!" ucap Yaya dan Ying serempak dan terkikik melihat wajah kesialan temannya itu.
"Gopal, Fang, ikut aku." (y/n) berjalan memimpin dua pegawainya ini.
"(Y/N)? Sa-saya bagaimana?"
Ah, aku melupakannya.
(Y/N) menghentikan langkahnya secara tiba-tiba sampai dua manusia ini menabrakkan dirinya ke bos garangnya itu. "Ya kamu ikut akulah," jawabnya sedikit setres.
***
Sesampainya diruang kerja (y/n), (y/n) memperkenalkan humanoid barunya kepada sahabat laknatnya itu. "Gopal, Fang, perkenalkan dengan Humanoid baruku, Boboiboy. Boboiboy, ini teman laknatku, Gopal dan Fang, berbuat baiklah padanya."
Boboiboy membungkuk empat puluh lima derajat. "Hoy, Fang! Sepertinya bos kita sedang kasmaran!" bisik Gopal kepada Fang. "Kasmaran dengan robot buruk rupa ini?! Bukankah aku lebih tampan dari robot jelek ini?" bisik Fang. "Pfftt- Kau? Tampan? Sejak kapan-"
"Ekhem!!"
"Hiyy!"
(y/n) yang sedang setres dengan pekerjaan yang menumpuk ditambah dengan sahabat yang notabene nya pegawainya sendiri sang tukang onar. "Fang, tolong buatkan baju yang sudah aku desainkan!" suruh (y/n) seraya melemparkan kertas desainnya tepat di wajah Fang.
"Dan kau Gopal!"
"Go-Gopal dimari!!" Gopal tersentak dengan action seperti diberi amanat dari kaptennya.
"Rapihkan rambut Boboiboy! Kalau sampai jadi rusak macam muka Fang!!-"
"Woyy!!"
"Kamu tidak akan aku beri jatah makan!!"
"Ba-baik bos!!" Gopal pun menyiapkan tempat dan alat untuk merapihkan rambut Boboiboy.
Fang menyiapkan bahan-bahan dan alat untuk membuat pakaian yang telah didesain oleh bos nya itu. "Hish, kenapa susah sekali modelnya?"
"Susah? Katanya pangkat kamu lebih tinggi dari Yaya dan Ying, sepertinya itu hanya mitos."
"Hey, Boboiboy. Kamu mau model rambut yang seperti apa?" tanya Gopal yang sudah siap dengan alat potong rambutnya.
Boboiboy terdiam dan berpikir, "Hm.. Ala korea bisa tidak?"
Tiba-tiba mata Gopal mengeluarkan efek laser Bintang, "Tiada masalah!" lalu Gopal pun mulai melancarkan aksi memotong rambut Boboiboy. Dengan cekatan, sedikit demi sedikit rambut Boboiboy terlihat rapih.
"Wah! Hebatnya kau ni, sejak kapan kau bisa potong rambut orang?" tanya Fang yang terpesona akan keahlian Gopal dalam memotong rambut.
Gopal memang berbakat dalam salon menyalon. Skill nya lebih hebat dari pada tukang salon diluar sana. Alasan Gopal bekerja di perusahaan pakaian (y/n) karena setiap event yang diselangarakan biasanya menampilkan fashion show, nah disitulah Gopal berguna.
"Ini masih biasa!"
"Sudah! Cepat-cepat! Masih banyak tugas kalian ini tau!"
***
"Nah~ Dah siap! ~"
(Y/N) …
Please choose your answer and write your answer in the box comment!
a. Terpesona b. Tidak sama sekali
Saya akan tunggu jawaban kalian ~
>_<