Tetesan air jatuh dari langit,angin yang berhembus begitu kencang,dan petir yang sesekali bergemuruh tak mengurugkan niat Ajay menuntut ilmu.
Pukul 07.30 dimana pelajaran 30 menit lagi akan dimulai,tiba-tiba ada sesuatu yang berbunyi
"Kringgg kringgg kringggg"..Suara lonceng Sepeda Ajay,Si pria yang dari tadi tak lelah mengayuh sepedanya.
"Huhhh...hari ini aku merasa akan mati karena beku di jalan".Keluhan Ajay sambil mengusap rambutnya.
Lima menit berlalu,Ajay yang masih berdiri tegak di halaman sekolah mendengar suara
"Kiiiiiiik...." Sebuah mobil yang 5 cm lagi akan melukai kaki Ajay dan untungnya si pengemudi mobil tersebut menginjak rem tepat waktu.Seorang wanita cantik turun dari mobil tersebut dan berkata
"Aku sangat minta maaf,hujan yang lebat membuat pandangan ku jadi buram".Ucap wanita tersebut sambil merasa bersalah.
"Tadi hampir saja aku mati karena kedinginan,dan sekarang hampir saja aku mati karena seorang gadis".Ujar Ajay sambil sedikit menyindir gadis tersebut.Kemudia tanpa mengatakan apapun Ajay langsung bergegas pergi ke kelas karena pelajaran 10 menit lagi akan dimulai.Lalu wanita itu berkata
"Apa yang harus aku lakukan supaya orang itu mau memaafkan ku"..Kata Sanjana,si gadis yang hampir saja membunuh Ajay.
08.15 pelajaran sudah dimulai,tapi anehnya pak Susino,guru Matematika belum ada masuk kelas,seorang siswa berkata
"Ada apa ini,guru yang tidak pernah telat 1 detik pun,sekarang sudah terlambat 15 menit"..Kata Nala sambil sedikit emosi.
"Assalamualaikum.."Ucapan pak Susino yang sudah terlambat 15 menit.
"Waalaikumsalam.."Semua murid menjawab sambil terheran siapa yang bersama pak Susino.
"Anak anak, mohon maaf sebelumnya bapak terlambat 15 menit,karena ada dokumen yang belum sempat bapak urus".Kemudian Karan si pria"Fuckboy"begitulah gadis di sekolah itu menyebutnya berkata
"Pak dari mana bapak menemukan bidadari itu?..Tanya Karan sambil tersenyum.
Kemudian pak Susino menjawab
" Sudah sudah,diam kamu Karan,yang ada di pikiran kamu semua tentang cewek".Jawab pak Susino sambil melotot kepada Karan.
"Hahahaa.... "semua murid tertawa keras mendengar teguran guru matematika tersebut.
"Anak anak perkenalkan,ini teman baru kalian" ..Kata pak Susino sambil menatap gadis tersebut.
"Hai teman-teman nama saya Sanjana,senang bertemu dengan kalian"..Kata Sanjana sambil melambaikan tangannya.
"Hai Sanjana".. Jawab semua murid yang ada dikelas.
"Ouhh.. Jadi si cewek yang hampir saja mengirimku ke alam baka itu namanya Sanjana".. Kata Ajay sambil menatap gadis tersebut.
"Jadi pria yang hampir saja aku tabrak tadi ternyata teman sekelas ku".Gumam Sanjana dalam hatinya.
"Pak!! biarkan Sanjana duduk di samping saya"..Karan meminta pada pak Susino.
"Tapi disamping kamu kan ada Ririn?"..
"Haii Ririn kamu bisa kan pergi dari sampingku dan pindah ke kursi yang kosong!!".Karan mengusir Ririn.
"Karannn!!!.. Tidak bisa kamu mengusir Ririn seenaknya". Tegur pak Susino pada Karan si pria yang hanya memikirkan wanita saja.
"Sanjana,ada kursi kosong disamping Ajay,kamu bisa memakainya"..Pak Susino menunjuk kursi tersebut.
"Ternyata namanya Ajay"..Hati Sanjana bergumam untuk yang ke dua kalinya.
Sambil sedikit tertunduk Sanjana perlahan berjalan menuju kursi yang ada di dekat Ajay.
"Hai Ajay".. Sanjana menyapa Ajay.
"Darimana kau tau namaku?"
"Tadikan pak Susino menyebut namamu"..Jawab Sanjana sambil menatap Ajay.
"Karann!.Apa kamu mau tukar tempat duduk denganku?.. Tawaran Ajay pada Karan,si pria yang sudah jatuh cinta pada pandangan pertama pada Sanjana.
"Kau ini memang bodohh,laki laki mana yang menolak duduk berdampingan dengan wanita secantik Sanjana"..Kata Karan sambil tersenyum pada Sanjana.
Tanpa mengatakan apapun Ajay langsung pergi meninggalkan tempat duduknya dan bertukar dengan Karan.
"Haii cantik"..Sapa Karan sambil menatap dan tersenyum pada Sanjana.
Sanjana hanya terdiam sambil melihat ke arah Ajay.Kemudian hatinya kembali bergumam
"Sebenarnya apa salah ku padanya,aku tidak melukainya,bahkan mobil ku pun tidak menyentuhnya sedikit pun.Ya aku tau dia pasti sengaja tidak memaafkan ku supaya aku terus mengejar dan mengemis maaf darinya"..Dugaan Sanjana yang kesal karena Ajay tidak memaafkan nya.
"Yaa baiklah anak anak,kita mulai saja pelajaran hari ini"..Pak Susino pun memulai pelajaran.
Angka demi angka telah pak Susino tulis di papan tulis,tetapi tangan Sanjana tak kunjung mencoret kan pena nya pada bukunya,matanya terus saja menatap Ajay.Orang yang tidak tertarik pada kecantikan Sanjana.
Dengan suara yang hanya bisa didengar oleh dirinya,Sanjana berkata
"Setiap aku bertemu dengan laki laki pasti mereka langsung menyapa ku,tapi aku aneh pada pria itu,jangankan menyukai ku,bahkan menatap ku saja sepertinya dia tidak tertarik,memang nya seperti apa wanita yang dia inginkan"..Sanjana bertanya pada dirinya sendiri.
"Kriinggggg"..Suara bel istirahat berbunyi,semua siswa berhamburan keluar kelas menuju kantin.
"Sanjana ayo kita pergi ke kantin"..Nala mencoba mendekati Sanjana.
"Nama kamu siapa??"..Tanya Sanjana.
"Ooo iya,nama aku Nala,aku sekertaris di kelas ini".Jawab Nala sambil mengulurkan tangannya seraya ingin bersalaman dengan Sanjana.
Kemudian Sanjana pun membalas uluran tangan Nala dan berkata
"Iyaa Nala,apa kita bisa berteman?"..
"Yaaa kenapa tidak"..Jawab Nala sambil tersenyum.
Keduanya pun langsung bergegas pergi ke kantin.
Dalam perjalanan menuju kantin,Sanjana yang penasaran terhadap sosok Ajay mempertanyakan kehidupan Ajay pada Nala.
"Nala,aku mau bertanya"..Kata Sanjana
"Yaa Sanjana tanyakan saja"..
"Eumm,aku mau bertanya tentang Ajay"..
"Memangnya Ajay kenapa?.
Sanjana yang sedikit merasa malu karena mempertanyakan laki laki yang baru ia kenal,dengan beraninya ia berkata
"Memangnya Ajay tidak tertarik pada perempuan ya?..Sanjana dengan suara pelan menanyakan itu pada Nala.
"HAHAHAA..."Nala tertawa terbahak-bahak.
"Di dunia ini,tidak ada laki laki yang tidak tertarik pada perempuan Sanjana"..Kata Nala sambil tertawa.
"Aku heran pada Ajay,semua laki laki yang melihat ku pasti langsung jatuh cinta pada ku,tapi Ajay menatap ku saja dia tak sudi"..Sanjana mencurahkan isi hatinya pada Nala.
"Yaa,dia memang seperti itu,Ajay melihat seseorang bukan hanya dari kecantikan wajahnya saja,tapu dia melihat kecantikan hatinya juga,terutama sikap.Ajay tidak suka pada perempuan yang merasa dirinya lebih dari siapapun".
"Ouhh..Jadi itu alasan dia tidak mau berteman dengan ku".Hati kecil Sanjana bergumam.
"Aaaahh...Sudahlah ayo kita pergi ke kantin,untuk apa kita membicarakan Ajay"..Nala yang nampaknya sangat kelaparan menggandeng tangan Sanjana menuju kantin.
16.00 bel berbunyi..."Kriiingggg"....Itu tandanya pelajaran sudah selesai dan waktunya pulang.
"Nala aku akan mengtarmu pulang".Tawaran Sanjana.
"Tidak,,terimakasih Sanjana,tapi aku juga bawa mobil"..Nala menolak tawaran Sanjana.
"Ouhhh.... yasudah kalau begitu,mari kita bersama-sama pergi ke parkiran"..Ajak Sanjana.
"Ayooo..Nala menerima ajakan Sanjana.
Sesampainya di parkiran mobil,Sanjana melihat ada sepeda Ajay yang terparkir di samping mobilnya.
Sanjana berpikir memang nya apa pekerjaan orang tua Ajay,sampai sampai anak mereka mengendarai sepeda yang sudah tak layak dipakai.Lalu Sanjana mencari tau apa jawaban dari pertanyaan nya melalui Nala.
"Nala memangnya pekerjaan ayah dan ibunya Ajay apaa?..
Nala bingung,apa yang harus dia katakan pada Sanjana,apa dia harus jujur atau berbohong.Nala pun memilih untuk menjaga rahasia Ajay dan berbohong pada Sanjana.Sebenarnya Ajay adalah putra dari pengusaha asal Arab,tapi dia tak ingin memamerkan kekayaan nya,Ajay lebih memilih membawa sepeda butut ke sekolah karena ingin melihat apakah ada perempuan yang mau menerima nya apa adanya.Ajay sebenarnya tampan,tapi karena di sekolah dia dikenal sebagai orang tak punya,tak ada satupun perempuan yang menyukai nya.
Kemudian Nala menjawab pertanyaan Sanjana tersebut
"Ayah Ajay bekerja sebagai tukang bangunan,sementara ibunya berjualan kue"..Nala terpaksa mengarang cerita.
"Ouhh....pantas saja"...Kata Sanjana
"Iyaa"..Kata Nala sambil melihat ke arah Ajay.
Tak lama kemudian Ajay menghampiri sepeda yang tepat berada di samping mobil Sanjana.
Tiba-tiba.."Apa yang kau lakukan Sanjana"..Ajay marah pada Sanjana.
"Apa masalahmu dengan ku Ajay,kenapa tiba-tiba kau memarahi ku"..
"Jelas aku marah,coba lihat!!.Tak ada sedikitpun angin dalam ban sepeda ku"..
"Lalu apa urusannya denganku"..Sanjana berbalik marah pada Ajay.
"Kau bertanya apa urusannya dengan mu?!Biar aku katakan,kau adalah orang yang sudah membuat ban sepeda ku kempis"..Ajay nampaknya sangat marah pada Sanjana.
"Dasar kau pria tak punya etika!!Kau seenaknya menuduhku atas apa yang tidak aku lakukan"...Sebenarnya Sanjana memang tidak melakukan apapun,tapi Ajay yang tidak suka pada Sanjana berfikir bahwa Sanjana sengaja melakukan itu karena dia tak mendapat maaf dari Ajay.
"Nala!! Coba katakan apa kau membantu gadis ini mengerjaiku"..Sambil melotot Ajay bertanya pada Nala.
"Tidak Ajay,Sanjana tidak bersalah dia tidak melakukan apapun,bahkan kami tidak tau kalau ban sepeda mu itu kempis"..
"Nalaa!!!Kau lebih memilih gadis ini dibandingkan Sepuuuuuu...Ajay terdiam.
Hampir saja Ajay mengatakan pada Sanjana bahwa mereka SEPUPU.Yaaa sebenarnya mereka adalah sepupu,ibu mereka adalah kakak beradik.
"AJAY FAMILLY"
Ajay adalah anak blasteran Indonesia dan Saudi Arabia.Rani,yang tak lain adalah ibunya Ajay,dia adalah seorang wanita yang berasal dari tanah Sunda.Dia memiliki wajah yang sangat cantik,kulitnya putih,postur tubuh yang memikat,dan sikap yang sangat lembut.Masa remaja tante Rani ia habiskan di Saudi Arabia,ia bekerja sebagai TKW,tante Rani terpaksa putus sekolah karena keadaan ekonomi yang tidak cukup untuk biaya sekolah nya.Dia bekerja di sebuah rumah mewah yang ada di Saudi Arabia,rumah itu merupakan milik dari kakek Ajay yang bernama AMMAJA AL-NAIFAH kakek memiliki anak laki laki yang bernama ANAJA AL-NAIFAH yang tak lain adalah ayahnya Ajay.Om Naja yang terpikat oleh kecantikan dan kebaikan tante Rani,berniat untuk menikah dengan asisten rumah tangga nya tersebut.Kakek Amma merestui hubungan mereka,karena bagi kakek materi itu tidak penting,tapi yang terpenting adalah hati yang tulus.Ajay memiliki satu kakak perempuan yang bernama JANNAT AL-NAIFAH.
LANJUT BERANTEM
"Aaaah sudah lah hari sudah semakin sore,percuma saja aku meminta pertanggung jawaban pada wanita yang kejam seperti kau"..Ajay yang sangat marah pun menendang ban mobil Sanjana lalu pergi sambil mendorong sepedanya.
"Dia adalah laki laki yang pertama kali aku lihat di sekolah baru ku Nala,dia juga laki laki yang pertama yang berani memarahi ku,ini adalah awal yang menyebalkan,aku benci pada Ajay"...Sanjana yang kesal karena dimarahi atas kesalahan yang tidak ia lakukan,bergegas pulang menuju rumah.