Matahari mulai tenggelam di ufuk barat dan hari semakin gelap,Syauqi menutup gordyn jendela kamarnya dan menyalakan lampu lampunya.Kemudian dia membuka sebuah aplikasi islami yang menampilkan adzan maghrib berkumandang,pemuda itu segera mengambil air wudhu.Sedangkan istrinya Shania sudah lebih dulu bersiap siap menggelar sajadahnya untuk mereka berdua sholat maghrib berjamaah.
Seperti biasa selesai melaksanakan sholat dan berdoa, Syauqi selalu menyempatkan diri membaca ayat suci Alquran meskipun hanya beberapa ayat.Dikamar yang sama Shania sedang menerima telepon dari pak Amir,Shakila dan Nenek Romlah,mereka berbicara berempat melalui sambungan aplikasi WhatsApp.Keluarga Shania sangat senang mengetahui Shania dan suaminya baik baik saja,mereka merasa lega sudah mendengar langsung suara Shania.Maklum selama ini Shania tidak pernah bepergian jauh dari keluarganya,maka wajar saja jika mereka sangat mengkhawatirkan Shania.
Syauqi dan Shania berada di restauran dan duduk berduaan menghadap ke pantai,
mereka memilih meja outdoor agar dapat menikmati suasana malam yang romantis.
Tidak harus menunggu lama,kedua orang pelayan mengantarkan hidangan makan malam mereka.Menu makan malam kali ini Syauqi memilih paket komplit lobster saus tiram,cumi asam manis,irisan buah segar dan wedang jahe khas Bali.
Syauqi dan Shania menyantap makanan sambil menikmati pemandangan pantai yang indah pada malam hari.Tampak dari kejauhan cahaya lampu para nelayan itu berkelap kelip seperti kunang kunang yang bertebaran.Semilir angin yang berhembus menambah syahdu suasana malam yang romantis bagi kedua pasangan pengantin yang sedang berbulan madu itu.Syauqi tak henti hentinya menatap wajah ayu Shania yang alami,mata hitam Shania yang indah mengerjap ngerjap diterpa angin pantai.
Shania tidak bisa menahan rasa kantuknya lagi,Shania menguap beberapa kali,Syauqi yang melihat istrinya menguap itu lantas mengajak Shania kembali kekamar mereka.
Syauqi meraih jemari tangan Shania dan menggandeng gadis itu dengan posesif,
dengan tangan kiri melingkar dipinggang
ramping Shania.Banyak pasang mata yang memperhatikan kemesraan mereka berdua
termasuk turis bule yang tampak menaruh minat pada kecantikan Shania.Akan tetapi Shania tidak memperhatikan hal itu,Shania tidak pernah merasakan dirinya istimewa.
Syauqi tidak ingin jika istrinya yang cantik jelita itu menjadi pusat perhatian orang banyak,oleh sebab itu Syauqi tidak ingin melepaskan rangkulannya pada istrinya.
Setelah membersihkan diri dan memoles wajah mulusnya itu dengan cream malam,
Shania merebahkan diri diatas ranjang.
Syauqi yang sudah berganti baju dengan piyama berwarna biru dongker dengan list berwarna putih ikut berbaring disamping istrinya.Syauqi membelai rambut Shania dengan lembut,mengekspresikan perasaan cintanya melalui belaian tersebut.Setiap orang mempunyai bahasa cinta yang unik dan berbeda termasuk Syauqi,membelai rambut Shania adalah bahasa cinta yang tak mampu terucapkan lewat mulutnya.
Sentuhan Syauqi beralih pada bahu Shania yang terbuka dengan model lingerie yang dipakainya.Sentuhan itu sangai disukai Shania dan menimbulkan getaran getaran aneh pada dirinya,lalu gadis itu memutar tubuhnya dan menghadap wajah Syauqi.
"Kak Syauqi..."ucapnya lirih
Syauqi tersenyum lembut,lalu mengecup
singkat bibir Shania yang sexy.
"Kak..." ucapnya lagi
Syauqi melepas lingerie yang dikenakan oleh Shania hingga tubuhnya polos tanpa sehelaipun benang.Syauqi membaca doa sebelum melakukan kewajiban suami istri,
mereka hanyut dalam sensasi kenikmatan yang mereka ciptakan.Malam panjang itu mereka lewati dengan percintaan panas, Shania merintih dan mendesah manja saat Syauqi memasukkan senjata miliknya ke dalam liang kenikmatan Shania.
Pagi harinya terlihat raut wajah bahagia kedua sejoli itu,mereka masih dalam satu selimut diatas ranjang.Mereka berpelukan dan saling memberikan kehangatan satu sama lain.
"Sayang,bangun yuk?kita belum sholat subuh" bisik Syauqi ditelinga istrinya.
Shania hanya tersenyum seraya bangkit dari tempat tidurnya dan meraih lingerie yang masih tergeletak dilantai.Gadis itu beranjak menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.Syauqi menyabuni tubuh Shania dengan lembut,lalu mereka bergantian saling menyabuni dengan penuh kasih sayang.
Mereka pun menyelesaikan mandi dengan cepat,Shania memakai kaos couple dengan Syauqi yang berwarna biru navy dipadu dengan celana kulot tiga perempat warna putih tulang.Keduanya mengerjakan sholat subuh berjamaah,Syauqi menjadi imamnya dan Shania selalu menjadi makmumnya.
Shania merapihkan mukena dan melipat sajadahnya,lalu dia duduk di depan cermin dan memulas wajahnya tipis tipis dengan sedikit lipstick berwarna pink.
"Cantiknya istri kakak"puji Syauqi sambil mencium tengkuk leher Shania,membuat bulu kuduk gadis itu meremang.
"Ahh kakak..."pekik Shania manja merasa geli dengan perlakuan suaminya.
Syauqi dan Shania menyantap sarapan paginya dengan cepat,selang beberapa menit kemudian petugas private tour itu menjemput kedua pasangan suami istri yang sedang berbulan madu tersebut. Tujuan mereka adalah untuk menjelajahi pantai crystal bay dan sekitarnya.
Setengah jam berlalu mereka kini sudah sampai ditepi pantai Crystal Bay,Syauqi dan Shania merasakan takjub,mereka baru pertama kali menginjakkan kaki di pulau Nusa Penida ini.Selain memiliki keindahan di bawah laut,pantai crystal Bay memiliki pemandangan yang indah dan tidak kalah mengagumkan dengan yang didaratan.
Hamparan pasir putih yang begitu luas dan dikelilingi oleh bebukitan hijau yang bisa membuat mata selalu tetap segar.
Shania terpana dengan semua keindahan alam disekitar pantai crystal bay,gadis itu meminta suaminya untuk menemaninya bermain pasir putih. Syauqi pun memenuhi keinginan Shania dengan senang hati.Lalu
Keduanya bermain pasir ditepian pantai crystal,Syauqi menorehkan pasir di pipi Shania yang mulai kemerahan terkena sinar matahari pagi.Shania yang merasa terkejut dengan kejahilan suaminya itu lantas ingin membalasnya,tetapi Syauqi berhasil menghindar dari tangan Shania.
Pemuda itupun berlarian,Shania berusaha mengejarnya,namun usahanya gagal dan akhirnya Shania menyerah pasrah dengan duduk bersimpuh diatas hamparan pasir.
Melihat istrinya yang terengah engah,
membuat Syauqi merasa bersalah.Syauqi
duduk disamping istrinya dan mengecup kepala Shania dengan lembut.
"Maafkan kakak ya sayang..."ucap Syauqi penuh dengan rasa penyesalannya sambil memberikan Shania sebotol air mineral.
"Kakak jahil..." sahut Shania merajuk dan mencondongkan bibirnya kedepan.
"Iya deh,kakak meminta maaf...."rengek Syauqi dengan mimik memelas.
"Kakak harus dihukum...!"tegas Shania sambil menahan ketawanya melihat mimik suaminya yang tampak menggemaskan itu.
"Hamba siap menerima hukuman,ibu ratu!"
jawab Syauqi dengan menangkupkan dua tangannya didepan dada dan menunduk.
Syauqi sengaja membuat lelucon seperti itu agar Shania merasa terhibur dan tidak merajuk lagi.
"Kalau begitu....kakak harus membuat istana pasir!"sahut Shania
"Hah...istana pasir...?Baiklah sayangku!kakak akan buatkan istana pasir untukmu"
Kemudian Syauqi mulai membuat istana pasir,dengan pasir putih yang berserakan dihadapan mereka dicampur air pantai.
Shania membantu mengumpulkan batuan karang sebagai aksesorisnya.Pemuda itu dengan sabar dan telaten membangun pasir yang telah dihimpun menjadi sebuah bangunan besar dengan tingginya sekitar lima puluh centi meter.Tidak sampai satu jam,istana besar dan megah itupun selesai dibangun.Shania tersenyum sumringah dan merasa puas dengan hasil karya dari suaminya.
○○☆○○