"Dah sampe, turun."
El merasa sedikit guncangan pada jok belakangnya, pertanda kalau Nusa sudah turun dari boncengan pada motor besar kesayangannya. Ia menolehkan kepala ke arah cewek tersebut, menunggu apa yang akan dikatakan dia.
"Makasi banyak ya wahai manusia es, mau masuk dulu gak ke dalam rumah aku? Minum dulu gitu? Kayaknya Kak Rehan juga udah pulang." ucap Nusa yang menawarkan El untuk masuk ke dalam, itu adalah sebuah basa-basi yang tentu saja paling sopan kalau seseorang mengantar dirinya selamat sampai rumah.
El tentu saja langsung menggelengkan kepala. Ya dirinya menolak, namun bukan berarti tidak mau. Ia mau, tapi ada hal yang sudah menunggu dirinya. "Gue mau nongkrong, Sa. Lo masuk aja sana," ucapnya dengan nada bicara biasa. Untuk yang kesekian, nada bicaranya yang dingin musnah begitu saja ketika mengobrol dengan cewek yang berada di hadapannya ini.
"Ya udah, Bara hati-hati. Udah malem nih, udah jam tujuh hampir isya."
"Malam mah jam dua belas,"