Beberapa menit sebelumnya …
"Cepetan anjir buka pintunya, mumpung CCTV-nya mati." ucap Disty yang menyuruh Nika untuk buru-buru membuka pintu ruangan yang sebenarnya hanya boleh di masuki oleh karyawan itu.
Nika berdecak, lalu memutar kedua bola matanya. "Ih bentar kek, butuh effort nih buka kunci." balasnya dengan panik karena mendengar nada panik dari nada bicara Disty, memang cewek satu itu paling bisa menularkan perasaan.
Ceklek
Pintu sudah terbuka, dan langsung tertampil layar lebar yang memperlihatkan semua sudut sekolah yang ditaruh CCTV —kecuali koridor ini karena mungkin sedang rusak atau terjadi korslet, ini merupakan keberuntungan bagi mereka—.
"Yuk masuk, kita harus bergegas." ucap Priska yang masuk lebih dulu.
Padahal kan yang membuka pintu adalah Nika, tapi cewek ini masuk ke ruangan tersebut paling akhir.