" ekh jihan.. lu udah dateng. tumben hehe. " sapa satria.
" hehe iya nih, gua lagi pengen dateng pagi aja. " jihan lalu menghampiri satria. " ternyata udara pagi enak ya,, adem." ucapnya lagi sambil duduk di samping surya.
mereka berdua kini tengah duduk berdampingan sambil melihat ke jendela arah luar.
surya sesekali melihat wajah jihan, ia pun berkata. " iya adem,, apalagi pagi ini bisa di temani lu.. adem banget. " goda satria.
jihan yang sedang memandang keluar berbalik ke arah satria. ia kini memandang satria, mereka berdua saling pandang.
" haha lu mulai menggoda gua ya. " ucap jihan sambil ketawa.
" sorry, gua lagi belajar aja.. kalau hati lu tersentuh kan bagus. " satria lalu memandangi keluar kembali sambil tersenyum .
jihan sedikit tidak mengerti ucapan satria. "maksud lu..?"
satria memandang jihan kembali. "maksudnya kan gua lagi latihan, selama ini gua belum pernah menyatakan rasa cinta gua ke orang yang gua sayang, sekarang gua lagi latihan supaya bisa mendapatkan hati orang yang gua suka. makanya gua mencoba rayuan nya ke lu" jelas satria.
jihan mengerti yang di maksud satria. "apa..?? lu lagi suka sama cewe."
satria mengangguk. " iya,, gua baru pertama kali ini suka sama seseorang han. dan gua gak tau harus bagaimana. "
" hmmm,, gimana ya, gua gak bisa bantu lu sat, ya gua aja selama ini belum pernah ngerasain rasanya suka sama orang lain itu kaya gimana. " ucap jihan.
satria yang mendengar itu terkejut. " masa,, cewe secantik lu gak pernah pacaran.? apa kagak ada yang mau sama lu.? " canda satria.
" apaan sih lu,, enggak gitu. kalau yang suka sih ada, cuma gua nolak cinta dia. dia itu sahabat gua. gua gak mau persahabatan gua nantinya berantakan. lagian gua pun enggak suka sama dia, dan gua udah menganggap dia sebagian dari keluarga gua. " jelas jihan.
" owh begitu. " satri merasa khawatir kalau nanti jihan bakal nolak cintanya. satria menyukai jihan sejak awal kenal dengannya.
" kalau nanti ada yang menyatakan cinta lu dengan tulus gimana.? maksud gua lu bakal nerima dia atau tidak.? " tanya satria.
" gua gak tau,, gua bingung tentang persoalan seperti itu. kalau emang gua sayang banget sama dia, gua pasti nerima dia. tapi itu juga harus gua pikir-pikir terlebih dahulu. "
satria telah mendapatkan titik cerah, kini ia harus membuat jihan sangat menyukainya, dengan begitu ia bisa mendapatkan cintanya jihan.
" owh iya, gua punya hadiah buat lu. " surya mengeluarkan gantungan hp yang ia beli di wahana bermain lalu. ia mengambil di dalam tas nya dan memberikan kepada jihan.
" wah cantiknya, lu sengaja beli buat gua.? " tanya jihan.
" akh enggak ko, tadinya gua mau ngasih ini ke sodara perempuan gua, tapi ia suka sama hadiah lain. dan ini gua kasih ke lu karena lu udah nemenin gua pagi ini.. soalnya biasanya gua di sini cuma sendirian. " satria sengaja berbohong karena takut kalau jihan mulai curiga kepadanya.
" owh begitu, gua kira sengaja buat gua,, hehe udah kepedean aja gua. yaudah makasih ya, hadiahnya cantik. " jihan langsung memasang gantungan itu di ponselnya.
jihan kini banyak tersenyum, ia mengobrol dengan satria.. tak terasa jam masuk pun hampir tiba, jihan dan satria keluar untuk ke kelasnya masing-masing.