Sikap Louis menjadi semakin overprotective ketika kandungan Amira sudah semakin membesar. Istri nya tersebut tidak diijinkan keluar rumah. Bahkan hanya sekedar jalan - jalan pun sama sekali tidak diijinkan apabila tidak didampingi secara langsung olehnya.
Bagi Amira sikap suami nya ini sangat keterlaluan, akan tetapi bagi Louis sangat wajar. Bagaiman pun dia adalah seorang suami yang harus menjaga keselamatan istri tercinta dan tentunya janin yang ada di dalam kandungan.
"Sayang, katanya mau jalan – jalan pagi. Ayo!" Mengulurkan sebelah tangan supaya disambut jemari lentik. Sayangnya, hingga beberapa detik tak juga merasakan kehangatan menyapu permukaan kulit.
Geram? Tentu saja.
Wajah tampan menunduk sembari merangkum pipi Amira. Ditatapnya wajah cantik dari jarak yang lebih dekat. "Kenapa cemberut, hum?"
"Pertanyaan bodoh. Mana ada orang marah ditanya alasan marahnya karena apa."