Setelah dirawat selama beberapa hari di rumah sakit. Hari ini Amira di perbolehkan untuk pulang dengan di temani oleh Inem. "Pastikan bahwa tidak ada barang yang tertinggal, Nem!"
"Injeh, Non." Sambil mengemasi semua barang - barang Amira ke dalam tas.
Amira sendiri terlihat sibuk pada layar ponsel. Orang kepercayaannya memberitahu bahwa CEO dari Loam International, PT menghubungi dan meminta dipertemukan secara langsung dengannya.
Tidak mungkin kalau aku menemuinya dalam kondisiku yang seperti ini. Tidak, aku tidak mau terlihat rapuh di depan siapa pun. Lagi pula apa yang ingin dia bicarakan dengan ku? Pikir Amira berpadukan dengan lirikan tajam pada salah satu kakinya. Bersamaan dengan itu memberi perintah supaya Nail yang mewakili. Bagaimana pun juga Amira tidak akan aktif sebelum kondisinya benar - benar pulih dan bisa kembali berjalan secara normal.