"Berjanjilah bahwa kejadian hari ini tidak akan pernah terulang lagi!"
"Kejadian yang mana sayang? Hari ini banyak sekali kejadian yang kita lewati."
Amira menggeram. "Sayang!"
Louis terkekeh kecil. "Aku ga bisa janji, sayang. Bibir mu ini sudah bagai candu dan aku ... "
Amira mencondongkan wajahnya ke depan. Menghujani Louis dengan tatapan tajam mematikan. "Jangan pernah mengulangi hal menjijikkan seperti ini atau-"
"Atau apa?" Potong Louis berpadukan dengan rengkuhan pada pinggang ramping.
"Kita belum muhrim, lepas!" Geram Amira.
"Terlambat sayang. Beberapa menit yang lalu kita sudah berciuman dengan sangat panas."
Menghempas kasar tangan kekar. "Menyebalkan!"
"Sayang, mau kemana?"
Amira berbalik. Melempari sang kekasih dengan tatapan sengit. "Pulang." Singkat, padat, jelas, itulah satu kata yang meluncur dari bibir ranum.