"Sayang tunggu sini saja ya. Sayang ga usah ikut meeting." Berpadukan dengan usapan lembut yang dilayangkan pada puncak kepala Amira.
Amira mendongak berpadukan dengan tatapan menengadah. "Em, gimana kalau aku saja yang meeting?"
"Sayang disini saja. Tunggu disini dan jangan kemana - mana! Okay?" Berpadukan kecupan lembut pada puncak kepala Amira. Lalu, ekor matanya melirik tajam ke arah Nail. Seolah paham dengan perintah yang tersirat didalamnya, Nail pun langsung mengekori dari belakang. "Permisi, Ibu Amira." Yang dijawab dengan seulas senyum tipis.
Setelah kepergian keduanya, Amira masih saja tertegun dengan perlakuan Louis barusan. Inilah untuk pertama kalinya dia dicium oleh seorang lelaki. Ya, meskipun lelaki itu calon suaminya sendiri, akan tetapi inilah untuk yang pertama kalinya. Dan Louis lah yang telah memperawani kening Amira.
"Oh, Louis apa kau sadar dengan yang kau lakukan?" Tanyanya entah pada siapa karena nyatanya dia sedang sendirian.