Pagi ini sang mentari tersenyum rekah mengiringi pergerakan bibir kokoh yang menyungging senyum bahagia bermanjakan wajah cantik ketika sedang tertidur pulas.
Jemarinya terulur menyingkirkan perlahan beberapa helai rambut yang menjuntai ke pipi. Kini, wajah cantik semakin memancarkan kecantikannya tanpa adanya penghalang.
"Kecantikan mu membuatku tak pernah bosan menatap mu sepanjang hari, sayang." Lirihnya.
Entah sudah berapa lama bermanjakan kecantikan sang istri, yang jelas manik biru semakin memancarkan binar - binar bahagia.
Tanpa sengaja ekor matanya menangkap arah jarum jam yang menggantung di dinding. Ingin rasanya membangunkan istri tercinta untuk mandi bersama, akan tetapi niatnya tersebut terurungkan.
"Pasti kau sangat lelah setelah pertempuran panas kita semalam, sayang." Sembari melayangkan kecupan yang mampir di kening Amira sebelum mengiringi langkah kaki menuju kamar mandi.