Dihadapkan pada satu kenyataan telah membuat Louis tersentak. Bagaimana pun juga sebelum kepergiannya, sang istri sudah mencoba menghubunginya selama puluhan kali. Tidak hanya itu banyak pesan yang dia kirimkan mengenai kepergiannya untuk bertemu dengan Aditya.
Louis terlihat mengusap kasar wajahnya. Kini, hatinya diselimuti rasa bersalah terlebih ketika membaca pesan terakhir yang Amira kirimkan mengenai undangan Arkan atas pembukaan cafe barunya.
Tidak hanya pesan dari Amira yang mengatakan atas undangan tersebut. Arkan juga mengundangnya secara langsung.
Sekali lagi mengusap kasar wajahnya. Tanpa sengaja ekor matanya menangkap bingkisan yang tergeletak di atas meja. "Bingkisan apa ini dan dari siapa?" Atau mungkin dari, Aditya? Lanjutnya dalam hati.
Tidak mau disergap rasa penasan. Dengan segera diraihnya bingkisan tersebut dengan tatapan menelisik. Tanpa sengaja menangkap note bertuliskan.
•
Happy wedding Louis - Amira.