Aditya tampak mendudukkan bokongnya pada salah satu kursi yang berada di sudut ruangan. Dia terlihat menyesap minuman kesukaan sembari memainkan ponsel. Saat ini Aditya tengah berbalas pesan cinta dengan sang kekasih.
Bibir kokoh tak henti - hentinya menyungging senyum ketika membaca pesan yang Tamara kirimkan. Meskipun belum bisa sepenuhnya mencintai wanita tersebut, akan tetapi Tamara hadir sebagai pelengkap hidupnya. Tak dapat Aditya pungkiri bahwa wanita berhati tulus tersebut mampu membuat hidupnya berwarna.
Dan karena hal itulah membuat Aditya tidak menyadari ada langkah mendekat, sangat dekat hingga seorang wanita tampak membanting tas ke atas sofa.
Terperenyak? Tentu saja!
Aditya segera mengangkat wajahnya berpadukan dengan senyum khas. Rasa bahagia tak terelakkan ketika wanita yang berstatus sebagai sahabat tercinta telah berdiri dihadapannya. "Terima kasih telah memenuhi undanganku, Amira. Duduklah!" Pintanya.