Sesampainya di hotel, Tamara sangat dikejutkan dengan kamar hotel yang masih dalam keadaan gelap gulita. "Oh My God, di mana, Rissa?" Tanyanya entah pada siapa karena nyatanya dia sedang sendirian.
"Ini Anak ke mana sih?" Kesalnya ketika panggilannya tak juga diangkat. Tidak mau terjadi hal buruk dia pun langsung melenggang menuju kamar kekasih tercinta yang kebetulan bersebelahan dengannya.
"Sayang, ada apa? Apa yang terjadi? Kenapa kau terlihat panik?"
"Rissa ... "
"Iya, Rissa kenapa? Ya, sudah ayo masuk dulu." Membimbing Tamara memasuki kamar hotelnya. "Duduklah di sini." Dirangkumnya pipi Tamara dengan penuh rasa sayang berpadukan dengan tatapan menghangat. "Ambil nafas dalam - dalam dan buang perlahan."
Tanpa adanya bantahan Tamara melakukan seperti yang diinstruksikan oleh kekasih tercinta. "Sekarang katakan pelan - pelan. Rissa, kenapa? Apa dia berulah lagi?"
"Bukan, sayang. Tapi, Rissa ga ada di kamarnya."
"Apa? Tidak ada di kamarnya? Lalu, di mana dia?"