Amira tampak membenarkan posisi duduk supaya lebih nyaman ketika menyandar di antara lengan kekar. Louis tampak melirik ke bawah untuk memastikan kembali bahwa sang istri benar - benar merasa nyaman.
Kini, keduanya tampak sibuk memanjakan mata dengan berbagai aktifitas perusahaan. Meskipun tidak berada di tempat yang sama, akan tetapi tidak ada satu hal yang luput dari pengawasan keduanya terutama Louis.
Dikecupinya puncak kepala dengan penuh kelembutan. Tidak mau jika acara bulan madu keduanya diwarnai dengan segudang aktifitas kantor. Dengan segera menutup layar laptop kemudian memeluk erat istri tercinta. "Jadi, malam ini aku akan berpuasa, hum?"
Ingin rasanya Amira menjawab pertanyaan suami tercinta bahwa dia sedang tidak datang bulan, akan tetapi terbersit niat jahil untuk menselancarkan sedikit godaan. Hitung - hitung sebagai ganti atas perlakuan Louis yang telah membuatnya uring - uringan.
"Memangnya kenapa, sayang? Apa kau merasa keberatan?"
