Kini, penjagaan Amira benar - benar diperketat bahkan wanita tersebut tidak diijinkan keluar apartement tanpa pengawalan. Kalau boleh jujur Amira merasa tak nyaman dengan keadaan sekarang ini.
"Mau ke mana?" Tanyanya ketika mendapati langkah kaki jenjang mendekati pintu keluar. Yang ditanya segera menolehkan wajahnya. "Ke bawah sebentar."
"Iya, ke mana?" Penuh penekanan pada setiap kata.
Tidak suka dicecer pertanyaan yang terdengar mengintimasi telah menajamkan tatapan siluet hitam. "Haruskah semuanya ku laporkan padamu, hah?"
"Sayang, aku ini Suami-mu dan aku hanya ingin tahu ke mana Istri-ku pergi. Apa menurut mu yang ku lakukan ini salah, hah?"
Amira terlihat menghembus nafas berat yang dia buang secara kasar. Bagaimana pun juga dia harus mencoba bersikap sabar demi menghindari yang namanya pertengkaran, meskipun sikap Louis benar - benar sudah kelewat batas. "Aku mau ke supermarket sebentar."
"Memangnya apa yang ingin kau beli, huh?"