"Sayang, kalau kau terus seperti ini kapan aku bisa menyelesaikan acara mandiku?" Menepis lembut tangan kekar dan bersamaan dengan itu memutar tubuh dengan segera sehingga bermanjakan ketampanan bak Dewa Yunani yang telah menyirat gairah yang sangat besar.
"Uh, sayang kelembutan tubuh mu selalu membuatku mabuk kepayang." Lirihnya dengan menggigit bibirnya dan bersamaan dengan itu semakin merapatkan tubuh ramping ke dinding.
Dengan penuh kelembutan mulai menyatukan kembali bibirnya dengan rasa manis yang selalu saja melumpuhkan saraf - sarafnya. Bersama derngan Amira telah mengikis habis akal sehat Louis. Setiap kali berdekatan, bersentuhan maka, yang Louis inginkan hanya kepuasan berselimut suara desahan.